Bukan Hanya Soal Pertamax Oplosan, Begini Cara SPBU Pertamina Lakukan Kecurangan

Pertamina Curang
Cara SPBU Pertamina Lakukan Kecurangan
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Ada Apa dengan Indonesia? Segalanya terasa penuh kebohongan. Minyak goreng yang diklaim berisi 1 liter ternyata tidak sampai jumlah tersebut. Emas Antam, meskipun asli, ternyata bukan sepenuhnya dimiliki oleh Antam. Bukan berarti emas itu oplosan, tetapi perolehannya diduga ilegal.

Pertamax RON 92 pun disebut-sebut dicampur dengan Pertalite RON 90. Itu hanyalah sebagian contoh kecurangan yang terjadi di sekitar kita. Namun, kita tidak akan membahas semuanya. Fokus kita kali ini hanya pada satu hal, yakni bahan bakar milik pemerintah, yaitu Pertamina.

Saat ini Pertamina sedang menghadapi masalah besar, yaitu Pertamax oplosan. Tentu hal ini sangat merugikan kita sebagai konsumen. Ironisnya, kita sudah dirugikan, namun tidak mendapatkan bentuk tanggung jawab apa pun dari pihak Pertamina. Kasarnya, kita merugi dua kali.

Baca Juga:Jatinangor Golf: Surga Golf dan Relaksasi di Tengah Alam PegununganPSBS Siap Berkolaborasi dengan Pemkab Sumedang dalam Mendukung SPBS

Yang menarik adalah, tanpa kita sadari, SPBU Pertamina juga kerap melakukan kecurangan lain yang merugikan konsumen. Selain masalah oplosan, terdapat pula kecurangan pada kuantitas bahan bakar yang dijual. Saat membeli 1 liter, belum tentu kita benar-benar mendapatkan 1 liter.

Apakah hal ini benar terjadi? Sayangnya, ya. Kasus ini bahkan sedang berlangsung di beberapa tempat, salah satunya di Jalan Alternatif Sentul. Ini tentu sangat disayangkan dan kembali merugikan konsumen.

Lalu, bagaimana mungkin SPBU Pertamina, yang notabene milik pemerintah dan memiliki logo “Pasti Pas”, bisa melakukan kecurangan semacam ini?

Tidak Semua SPBU Pertamina Milik BUMN

Perlu diketahui, meskipun Pertamina adalah perusahaan BUMN, SPBU Pertamina dapat dimiliki oleh pihak swasta. Jadi, tidak semua SPBU Pertamina dimiliki langsung oleh pemerintah.

Cara mudah untuk membedakannya adalah dengan melihat kode pada plang SPBU. Perhatikan bagian depannya, ada kode yang diawali angka 34 dan ada yang 31. Jika kodenya 34, berarti SPBU tersebut milik swasta. Jika 31, berarti milik Pertamina langsung.

Menariknya, kebanyakan kecurangan ditemukan di SPBU milik swasta. Pertanyaannya, bagaimana mungkin Pertamina bisa kecolongan terhadap praktik kecurangan yang dilakukan mitra swastanya ini?

Yang lebih mengejutkan, kecurangan pada meteran pompa ini bukanlah hal baru. Sudah terjadi sejak lama. Oleh karena itu, Pertamina mencantumkan logo “Pasti Pas” di setiap SPBU-nya sebagai jaminan. Lucunya, hanya Pertamina yang memiliki logo ini — tidak ada SPBU swasta lain yang menggunakannya.

0 Komentar