Sugesti Semu
Fenomena ini sebagian besar disebabkan oleh lirik lagu yang tanpa disadari memberikan sugesti tertentu kepada pendengar. Lagu-lagu galau dengan lirik penuh penyesalan, kesedihan, atau rasa bersalah dapat membuat seseorang merasa seolah-olah pengalaman dalam lagu tersebut adalah bagian dari kehidupannya, baik di masa lalu maupun masa depan.
Pada akhirnya, ketika seseorang terlalu sering mendengarkan lagu-lagu semacam ini, ada kemungkinan besar hal tersebut dapat memengaruhi cara berpikir dan perasaannya secara keseluruhan.
Mau kalian merasa terhubung dengan lagu tersebut atau tidak, kombinasi sugesti antara lirik dan musik tetap memiliki dampak besar. Bagi kalian yang memang relate, kalian cenderung terjebak dalam
Baca Juga:7 Rekomendasi Motor Terbaik untuk Touring Saat Ini, Cocok untuk PetualangBukan Hanya Soal Pertamax Oplosan, Begini Cara SPBU Pertamina Lakukan Kecurangan
lingkaran perasaan sedih yang sama dan sulit untuk move on. Sementara itu, bagi yang awalnya tidak relate, jika terus-menerus menyanyikan atau mendalami lagu tersebut dalam waktu lama, tanpa disadari alam bawah sadar kalian akan berusaha mencari cara untuk merasakan kesedihan tersebut.
Contohnya, ketika sebuah lagu bertema kesehatan mental menjadi viral—biasanya berisi romantisasi kesedihan dan kelelahan mental, seperti pengalaman kehilangan orang tua sejak kecil, merasa tidak dihargai, dan lain sebagainya—semua orang akan ikut terbawa suasana dan terus mendengarkannya.
Masalahnya, mereka yang sebenarnya tidak mengalami situasi tersebut justru mulai merasa bahwa kelelahan mental yang dirasakan oleh penyanyi atau orang-orang yang benar-benar relate tampak menyenangkan dan menenangkan.
Hal ini terjadi karena musik dan lirik yang dikemas dengan baik dapat membuat pendengar yang awalnya tidak relate merasa seolah-olah mereka adalah bagian dari komunitas yang memahami dan mengalami perasaan tersebut.
Akibatnya, mereka mulai menantikan momen di mana mereka bisa merasa lelah secara mental, karena secara tidak sadar menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar atau bahkan “indah.” Seiring waktu, perasaan tersebut akhirnya benar-benar muncul, entah karena keadaan yang memang terjadi atau karena secara tidak langsung mereka menciptakan kondisi tersebut sendiri.
Pada akhirnya, banyak orang yang awalnya tidak memiliki masalah kesehatan mental justru merasa bahwa mereka benar-benar masuk dalam kelompok yang relate dengan lagu tersebut. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa lagu memang memiliki pengaruh yang jauh lebih besar daripada yang disadari oleh kebanyakan orang.