“Karena ada proram komplet dan nyata yang kita langsungkan dari diri kita. Sama halnya kepada anak yatim pun yang saat ini hadir, ke depannya pun kami ada program, baik dari ASN Sumedang atau pun dari Baznas,” ungkapnya.
Bupati berharap gerakan tersebut terus berlanjut dan bisa dilakukan seluruh instansi yang ada di Kabupaten Sumedang, termasuk unsur instansi vertikal.
“Kita akan ajak juga BUMN, perusahaan dan perguruan tinggi yang ada di Sumedang untuk bersama-sama melaksanakan gerakan ini. Jadi pola membangun kita tidak lepas dari pentahelix, bagaimana akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media bersama-sama mensukseskan setiap kebijakan yang kita gulirkan,” terangnya.
Baca Juga:Pembinaan Karakter Sangat Krusial, Wabup: Generasi Alfa dan Z Hidup dalam Tantangan BesarBertandang ke SMPN 5, Wabup: Memastikan Pemerataan Kualitas Pendidikan
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Asep Uus Ruspandi menyebutkan, program tersebut juga merupakan implementasi nilai budaya Sunda yakni _silih asih, silih asah, silih asuh_ yang menjadi landasan etika warga Jawa Barat.
“Sebagai bentuk komitmen program tersebut, hari ini seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat melaksanakan kegiatan pencanangan program Jabar Nyaah Ka Indung secara serentak. Untuk Kabupaten Sumedang kegiatan ini dilaksanakan dengan nama Sumedang Nyaah ka Indung jeung Budak Yatim,” pungkasnya. (red)