SUMEDANG EKSPRES – Baru-baru ini viral terkait kericuhan yang terjadi di Samsat Soreang antara pembayar pajak dengan petugas kasir BJB.
Kericuhan di Samsat Soreang ini, disebut-sebut karena ada dugaan main belakang dalam proses pembayaran pajak yang dilakukan oknum.
Hal tersebut membuat banyak pembayar pajak yang terlewat, padahal sudah menunggu lama sejak subuh di Samsat Soreang.
Baca Juga:Usai Viral Karena Kericuhan Pembayar Pajak, Samsat Soreang Beri Klarifikasi, Begini KatanyaAkan Saling Bertarung, Ini Catatan Rekor Pertemuan Persib Bandung vs Borneo FC Samarinda, Siapa Lebih Unggul?
Terkait kericuhan tersebut, pihak samsat pun buka suara menjelaskan terkait kronologi yang terjadi.
Menurut pihaknya, kericuhan terjadi sekira pukul 14.30 WIB di loket pembayaran yang ditempati petugas kasir Bank BJB.
Ketika itu, ada pembayar pajak yang melihat sang petugas memeroses berkas lain tanpa melewati antrian.
Kondisi tersebut yang kemudian memicu kericuhan, pasalnya salah seorang pembayar pajak menduganya ada yang main belakang.
Akan tetapi, menurut pihak Samsat Soreang bahwa berkas seseorang lain yang tengah diproses tersebut merupakan berkas tunda dari hari Rabu, 9 April 2025.
Dikarenakan pemilik berkas tersebut kekurangan uang, sehingga prosesnya baru kembali dilanjutkan pada Kamis, 10 April 2025.
“Padahal berkas yang diproses pembayarannya oleh kasir BJB adalah berkas perpanjangan lima tahunan yang sudah berproses hari kemarin, tetapi karena kekurangan uang (ditunda). Lalu datang lagi ke loket pada hari ini untuk melunasi seluruh pembayaran tersebut tanpa melalui antrian,” katanya.
Baca Juga:Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung saat Laga Kontra Borneo FC, Siapa yang Bakal Dipilih Bojan Hodak?Sudah Pasti Lolos ke Babak Perempat Final Piala Asia U17, Siapa Lawan Timnas Indonesia Nantinya?
Meski begitu, konten kreator yang pertama kali mengunggah kericuhan tersebut yakni Ronald Sinaga atau Broron menilai cara tersebut salah.
Walaupun berkas tersebut dari hari sebelumnya, sang pemilik berkas harus tetap mengambil kembali antrian.
“Ya tetap seharusnya jangan terima. Yang kemarin kan gak kelar, baik itu kekurangan uang atau dokumen. Datang mau beresin tetap saja antrilah,” ucapnya.*