Sejarah ITB Jatinangor: Dari Kolonial Belanda hingga Pusat Keunggulan Life Sciences

Sejarah ITB Jatinangor: Dari Kolonial Belanda hingga Pusat Keunggulan Life Sciences
Sejarah ITB Jatinangor: Dari Kolonial Belanda hingga Pusat Keunggulan Life Sciences (Ilustrasi AI)
0 Komentar

Sejarah ITB Jatinangor juga terbangun di atas fondasi kebijakan nasional seperti Triple Track Strategy (pro-growth, pro-job, pro-poor) serta Rencana Induk Pengembangan ITB 2025.

Landasan akademik turut memperkuat rencana ini melalui berbagai SK, seperti SK SA ITB No. 01/2009 tentang ITB sebagai universitas riset dan SK SA ITB No. 46/SK/K01/2008 mengenai norma pengembangan multikampus.

Keberadaan kampus ini tidak lepas dari proses hukum dan administratif.

Dimulai dengan perjanjian kerja sama antara ITB dan Pemprov Jawa Barat pada 27 Januari 2010, lalu diikuti addendum pertama pada 31 Desember 2010 dan addendum kedua pada 18 Januari 2013. Semua ini menjadi bagian integral dari Sejarah ITB Jatinangor yang penuh dinamika.

Baca Juga:Ular King Cobra Masuk Dapur, Damkar Sumedang Gerak CepatUpdate Harga Sewa Apartemen Easton Park Jatinangor, Mulai Rp1,75 Juta per Bulan

Hibah lahan dari Pemprov Jawa Barat kepada Kementerian Ristek dan Dikti memperkuat legitimasi kampus ini.

Pada 29 Agustus 2016, dilakukan penyerahan lahan seluas lebih dari 405.000 m² berikut bangunan seluas lebih dari 27.000 m², termasuk Masjid Al-Jabbar dan lahan tambahan di Desa Sayang, Jatinangor. Penyerahan tersebut diperkuat dengan berita acara tanggal 14 Agustus 2017 bernomor 3449/A.A3/KU/2017.

Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa Sejarah ITB Jatinangor bukan sekadar catatan administratif, melainkan juga perwujudan nyata dari komitmen jangka panjang dalam menghadirkan pendidikan berkualitas di wilayah timur Bandung.

Kampus ini menjadi simbol perluasan kapasitas ITB, sekaligus jawaban atas kebutuhan sumber daya manusia unggul yang relevan dengan tuntutan zaman.

Dengan basis akademik yang kuat dan dukungan pemerintah, Sejarah ITB Jatinangor telah menegaskan peran strategis kampus ini dalam pembangunan nasional.

Dari Ganesha ke Jatinangor, perjalanan panjang ini menjadi bukti nyata bahwa ITB terus bergerak maju—dengan akar yang kuat dan visi yang luas.***

0 Komentar