10 Fakta Menjijikan Restoran Cepat Saji (Fast Food) di Seluruh Dunia

Fakta Menjijikan Restoran Cepat Saji
Ilustrasi: Unsplash/Jonathan Borba
0 Komentar

Jika diperhatikan, hampir semua logo restoran cepat saji menggunakan skema warna serupa, dengan merah sebagai warna dominan. Penelitian menunjukkan bahwa warna merah dapat merangsang nafsu makan dan meningkatkan selera makan.

Selain itu, warna merah tampak lebih efektif jika dipadukan dengan warna kuning, yang dikaitkan dengan perasaan nyaman dan bahagia—mirip dengan warna saus tomat dan mustard yang sering ditemukan dalam makanan cepat saji.

3. Soda yang Terkontaminasi Kotoran

Konsumen sering kali penasaran dengan berbagai rasa yang unik, sebagaimana terlihat dari popularitas permen Bertie Bott’s yang diproduksi oleh Jelly Belly atau eksperimen Nathan Fielder dengan yoghurt beku rasa kotoran. Sayangnya, kasus soda yang terkontaminasi kotoran bukanlah bagian dari strategi pemasaran, melainkan kenyataan yang mengejutkan.

Baca Juga:Musik Ternyata Menipu Otak dan Realita, Pahami Cara Kerja Pikiran Kita7 Rekomendasi Motor Terbaik untuk Touring Saat Ini, Cocok untuk Petualang

Sebuah penelitian pada tahun 2010 menemukan bahwa hampir setengah dari sampel minuman soda yang diuji ternyata mengandung bakteri dari kotoran.

Kontaminasi ini tidak hanya ditemukan pada mesin pengisian ulang yang digunakan pelanggan, tetapi juga pada mesin soda yang dioperasikan oleh staf restoran. Studi serupa menunjukkan bahwa kejadian ini bukanlah kasus yang jarang terjadi, melainkan hampir terjadi di berbagai restoran cepat saji.

4. Salad yang Mengandung Pelumas

Pelumas memiliki banyak manfaat, seperti menjaga mesin kendaraan tetap berfungsi. Namun, meskipun minyak termasuk dalam kategori pelumas—seperti minyak zaitun atau minyak sayur yang umum digunakan dalam salad—kita tentu tidak ingin ada bahan pelumas dalam makanan kita.

Ketika memilih menu sehat di restoran cepat saji, sayuran hijau dalam salad mungkin telah diberi propilen glikol. Anda mungkin jarang menemukan bahan ini di rak toko bahan makanan, tetapi faktanya, propilen glikol digunakan dalam cairan anti-beku dan pelumas pribadi.

Selain itu, bahan ini juga berfungsi sebagai pelembap kulit dan agen anti-penuaan. Meskipun telah dianggap aman untuk dikonsumsi, keberadaannya dalam makanan tetap meragukan. Bahkan, bahan ini tidak hanya ditemukan dalam salad, tetapi juga dalam saus Big Mac.

5. Daging Sapi Taco Bell

McDonald’s terus menegaskan bahwa burger mereka terbuat dari 100% daging sapi tanpa bahan tambahan atau pengawet. Namun, Taco Bell tampaknya memiliki cerita yang berbeda. Daging giling yang digunakan Taco Bell hanya mengandung 88% daging sapi, sedangkan 12% sisanya terdiri dari bahan tambahan lainnya.

0 Komentar