Alasan Tarif Tol Lebih Mahal dari Harga Bensin, di Luar Negeri Gratis Tapi Mustahil di Indonesia

Tarif Tol Mahal
Tarif Tol Lebih Mahal dari Harga Bensin
0 Komentar

SUMEDANG EKSPRES – Taraf hidup semakin lama semakin mahal. Namun, bukan hanya kebutuhan hidup yang mengalami kenaikan harga, tarif jalan tol pun terus meningkat.

Sebagai contoh, jika Anda ingin pergi ke Cilandak dari Bogor, Anda harus membayar tol Jagorawi sebesar Rp7.000 dan tol JORR sebesar Rp17.000. Jika diakumulasikan, total biaya tol yang harus Anda keluarkan adalah sekitar Rp24.000. Yang menarik, biaya tol ini terkadang hampir setara atau bahkan lebih mahal daripada konsumsi bahan bakar kendaraan untuk menempuh jarak tersebut.

Dari situ muncul pertanyaan, mengapa tarif tol bisa lebih mahal daripada biaya bensin yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut? Secara logika sederhana, bensin adalah sumber energi utama yang dibutuhkan kendaraan agar bisa bergerak.

Baca Juga:5 Rahasia Agar Dapat Saldo DANA Gratis dari Tiktok Terbaru Pada 2025Musik Ternyata Menipu Otak dan Realita, Pahami Cara Kerja Pikiran Kita

Tanpa bensin, kendaraan tidak akan dapat berjalan. Sementara itu, jalan tol hanyalah sarana—jalan yang diklaim lebih lancar dan bebas hambatan. Jika hanya sebatas jalan, mengapa biayanya bisa lebih mahal daripada bahan bakarnya sendiri?

Untuk memahami hal ini, kita perlu membedakan terlebih dahulu antara bensin dan jalan tol sebagai dua jenis layanan yang berbeda.

Bensin adalah bahan bakar, yang berarti bisa habis dipakai dan penggunaannya bergantung pada konsumsi masing-masing kendaraan.

Tol, di sisi lain, adalah fasilitas. Anda membayar untuk mendapatkan akses ke jalur eksklusif yang menjanjikan perjalanan lebih cepat, lancar, dan minim hambatan.

Dengan kata lain, yang Anda bayar dari tarif tol bukanlah barang fisik, melainkan akses dan kenyamanan. Itulah perbedaan mendasar antara keduanya.

Lalu, mengapa tarif tol bisa mahal? Perlu dipahami bahwa tarif tol bukan sekadar “ongkos lewat”. Jalan tol merupakan hasil dari proses panjang, mulai dari investasi infrastruktur, biaya pembangunan, hingga pemeliharaan. Selain itu, terdapat mekanisme bisnis yang melibatkan pihak swasta maupun negara.

Artinya, terdapat biaya yang sangat besar dalam membangun jalan tol, bukan hanya dari segi konstruksi, tetapi juga dari proses pembebasan lahan—yang bisa sangat mahal, terutama di wilayah padat penduduk.

Baca Juga:7 Rekomendasi Motor Terbaik untuk Touring Saat Ini, Cocok untuk PetualangBukan Hanya Soal Pertamax Oplosan, Begini Cara SPBU Pertamina Lakukan Kecurangan

Sebagai contoh, di wilayah perkotaan, harga tanah dapat mencapai miliaran rupiah per hektare. Maka dari itu, jika kita melihat jalan tol baru dibangun di tengah kota, bisa dipastikan bahwa biaya pembangunannya sangat besar. Ketika biaya pembangunan sangat tinggi, secara logis tarif tol yang dikenakan pun akan mengikuti.

0 Komentar