Alasan Tarif Tol Lebih Mahal dari Harga Bensin, di Luar Negeri Gratis Tapi Mustahil di Indonesia

Tarif Tol Mahal
Tarif Tol Lebih Mahal dari Harga Bensin
0 Komentar

Inilah salah satu alasan mengapa tarif tol bisa cukup mahal—bahkan dalam beberapa kasus, pengguna tol harus membayar lebih mahal daripada biaya bensin untuk perjalanan yang sama.

Yang menarik, muncul fenomena yang membuat sebagian masyarakat Indonesia merasa iri dengan negara tetangga, khususnya Malaysia. Di Malaysia, pada momen-momen tertentu seperti musim mudik Lebaran, jalan tol dapat digratiskan selama beberapa hari. Lalu, mengapa Indonesia tidak melakukan hal serupa? Apakah karena takut merugi?

Jawabannya, tentu saja iya—namun hal tersebut tidak terjadi tanpa alasan.

Baca Juga:5 Rahasia Agar Dapat Saldo DANA Gratis dari Tiktok Terbaru Pada 2025Musik Ternyata Menipu Otak dan Realita, Pahami Cara Kerja Pikiran Kita

Jika kita perhatikan, jalan tol yang digratiskan di Malaysia umumnya merupakan tol yang sudah dibangun sejak lama. Artinya, masa konsesinya dengan pihak swasta kemungkinan besar telah berakhir, sehingga pemerintah memiliki wewenang penuh atas pengelolaannya.

Berbeda halnya dengan Indonesia, yang saat ini sedang gencar membangun infrastruktur tol. Sebagian besar jalan tol yang ada saat ini bahkan belum berusia 10 tahun. Dengan usia yang masih relatif baru, keterlibatan pihak swasta—termasuk investasi asing—masih sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa secara sepihak memutuskan untuk menggratiskan jalan tol tersebut.

Namun jika itu teorinya, muncul pertanyaan: mengapa jalan tol yang sudah lama berdiri seperti Jagorawi—yang diresmikan pada tahun 1978—belum juga digratiskan hingga sekarang?

Secara regulasi, pihak swasta umumnya diberi hak konsesi selama 30 hingga 40 tahun. Bahkan, isu mengenai penggratisan tol sempat menjadi janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pemilu 2019. Saat itu mereka menyatakan bahwa menjadikan jalan tol yang telah habis masa konsesinya sebagai jalan umum bukanlah hal yang mustahil.

Jika hal tersebut memang tidak mustahil, mengapa sampai saat ini tol Jagorawi belum digratiskan—justru tarifnya terus naik?

Faktanya, entah bagaimana, masa konsesi tol Jagorawi justru diperpanjang oleh Jasa Marga. Perpanjangan konsesi tersebut dimulai pada tahun 2005 dan akan berlangsung selama 40 tahun, yang berarti baru akan berakhir pada tahun 2044.

Namun, apakah pada tahun 2044 Jalan Tol Jagorawi akan digratiskan? Jawabannya: belum tentu. Jika sebelumnya saja masa konsesinya bisa diperpanjang, maka tidak menutup kemungkinan hal yang sama terjadi di masa depan. Jadi, harapan akan jalan tol murah atau bahkan gratis mungkin akan tetap menjadi angan-angan di Indonesia.

0 Komentar