sumedangekspres, KOTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meluncurkan Program Studi Energi Baru Terbarukan (EBT) di SMK Muhammadiyah 1 Sumedang, Sabtu (12/4/2025), kemarin. Program ini menjadi yang pertama di Sumedang dan menandai komitmen kuat daerah ini untuk menjadi pelopor dalam pendidikan berbasis energi masa depan.
Peresmian dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI), Prof. Abdul Mu’ti dalam suasana yang penuh semangat dan harapan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas terobosan yang dilakukan oleh sekolah ini.
“SMK ini bukan hanya mencetak tenaga kerja, tapi merancang masa depan. Energi terbarukan adalah keniscayaan, dan anak-anak kita hari ini telah mempersiapkan jawabannya dari bangku sekolah,” ungkapnya.
Baca Juga:Pemdes Mekarjaya Gelar Halal Bihalal, Jalin Kedekatan dengan MasyarakatJalan Usaha Tani Tunjang Ketahanan Pangan di Desa Ungkal
Mendikdasmen pun menyambut hangat dan mengapresiasi langkah cepat Pemkab Sumedang. Menurutnya, keberanian menghadirkan jurusan baru yang selaras dengan potensi lokal dan kebutuhan global adalah bentuk kepemimpinan pendidikan yang progresif dan inspiratif.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Bupati atas dukungannya dalam memajukan pendidikan dan kesehatan di Sumedang. “Terobosan-terobosan seperti ini layak menjadi inspirasi nasional,” ungkap Menteri Abdul Mu’ti.
Mendikdasmen juga melemparkan tantangan menarik menjadikan SMK Muhammadiyah 1 sebagai sekolah pertama yang menggunakan mobil bertenaga surya sebagai sarana transportasi para pelajarnya.
“Bayangkan, anak-anak sekolah tidak lagi naik motor, tapi mobwl tenaga surya. Saya yakin pak bupati mampu mewujudkannya dengan keberhasilan beliau memimpin Sumedang selama 5 tahun yang lalu dan 5 tahun yang akan datang. Saya tantang itb menjadi program 100 hari bapak” ujarnya.
Kunjungan kerja ini menjadi lebih berkesan ketika Mendikdasmen RI bersama Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mencoba langsung becak listrik bertenaga surya, salah satu dari sekian banyak karya inovatif siswa jurusan TET. Dalam suasana penuh antusiasme, Prof. Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan vokasi harus mampu berperan aktif menjawab tantangan perubahan iklim.
“Krisis iklim tidak bisa kita tunda penanganannya. Salah satu jawabannya ada pada transportasi publik yang ramah lingkungan. SMK harus menjadi pionir dalam menciptakan solusi nyata,” tutur Dony.