sumedangekspres, KOTA – Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menegaskan bahwa seluruh warga Sumedang, termasuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA), berhak mendapat perlindungan dan pelayanan yang setara dari pemerintah.
Hal itu disampaikan Bupati ketika beraudiensi dengan jajaran Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sumedang di Gedung Negara, Senin (14/4/2025).
“Pinsip pembangunan inklusif adalah “no one left behind,” semua berhak mendapatkan pelayanan,” tuturnya.
Baca Juga:Penuhi Janji ke Pramono Anung, Azrul Ananda Gowes Surabaya-JakartaKeraton Sumedang Larang Sentrum Budaya Sunda
Dalam kesempatan tersebut Bupati Dony menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS. Bupati pu. menekankan pentingnya semangat gotong royong dan niat tulus dalam melayani masyarakat.
“Kita harus meyakini bahwa jika kita menolong orang lain, maka Allah akan menolong kita. Niatkan semua langkah kita sebagai ibadah. Dengan niat lurus, insyaallah segala urusan akan dimudahkan,” ujar Bupati.
Bupati juga menyoroti fenomena HIV/AIDS di Sumedang yang menyerupai gunung es, dengan jumlah kasus terlapor sebanyak 484, padahal angka riil diyakini lebih tinggi. Oleh karena itu, ia mendorong langkah kuratif dan preventif dilakukan secara paralel, mulai dari testing, tracing, hingga edukasi perilaku.
“Dari hulu ke hilir harus terintegrasi. Edukasi kepada masyarakat sangat penting, terutama melalui media, buku, bahkan film. Basisnya adalah keluarga, dengan pendidikan sejak dini agar anak-anak kita tidak terjerumus pada perilaku berisiko,” tambahnya.
Ketua KPA Sumedang, Retno Ernawati menyoroti pentingnya penguatan di hulu. Ia mengajak seluruh pihak, terutama Diskominfosanditik untuk turut menangkal penyebaran konten negatif di media sosial yang dapat mendorong perilaku seksual berisiko.
“Kami di hilir menangani ODHA yang sudah terkonfirmasi, tapi hulunya harus diperkuat. Jangan sampai masyarakat tertular. Kesadaran ODHA untuk tidak menularkan kepada pasangan juga sangat penting,” ujar Retno.
Kepala Dinas Kesehatan Sumedang, dr Aceng Solahudin Ahmad menambahkan, saat ini telah tersedia 16 sarana PDP (Pelayanan Dukungan dan Pengobatan) di Puskesmas.
Baca Juga:Mie Jebew, Kuliner Unik dan Viral di Alun-alun SumedangWarga Waspada, Sungai Cipelang Meluap
“Tidak kalah penting pengobatan segera pasca-diagnosa dan upaya mencegah penularan lanjutan, termasuk dengan pelatihan konselor dan pelibatan fasilitas kesehatan swasta,” tuturnya.