4. Mulai Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional
Salah satu ciri orang yang sudah keluar dari Quarter Life Crisis adalah mereka mulai sadar akan pentingnya merawat diri bukan cuma fisik, tapi juga mental dan emosional.
Kamu mulai memberi ruang untuk istirahat, belajar mengatakan “tidak” ketika butuh, dan tahu kapan harus minta bantuan.
Kamu mungkin mulai rutin journaling, meditasi, atau bahkan berkonsultasi dengan psikolog. Semua itu menunjukkan bahwa kamu lebih sadar diri dan peduli pada kebahagiaan jangka panjang, bukan sekadar mengejar validasi.
Baca Juga:10 Tips Menurunkan Ego: Kunci Hidup Lebih Damai5 Rekomendasi Film Bertahan Hidup yang Dijamin Bakal Bikin Kamu Sesak Nafas
5. Kamu Bisa Bersyukur dan Menikmati Proses
Yang terakhir, dan mungkin yang paling penting: kamu mulai bisa bersyukur. Meski belum semua impian tercapai, kamu bisa menikmati proses dan menghargai kemajuan kecil yang kamu raih setiap hari.
Kamu mulai menghargai hal-hal sederhana waktu bersama keluarga, momen me-time, pencapaian kecil di pekerjaan, atau sekadar bisa bangun pagi dengan perasaan tenang. Ini tanda bahwa kamu tidak lagi hidup dalam tekanan konstan, tapi mulai menjalani hidup dengan lebih mindful dan damai.
Quarter Life Crisis memang bukan fase yang mudah. Tapi kamu harus tahu, fase itu sangat normal dan dialami banyak orang. Yang penting adalah bagaimana kamu menghadapinya dan perlahan belajar keluar darinya.