Dan ya, dia pun lupa tujuannya. Selamat datang di Green Transfer Trick—strategi yang dirancang agar pelanggan tersesat di dalam mall dan akhirnya membeli lebih banyak dari yang direncanakan.
4. Strike-Through Pricing
Saat tersesat tadi, Andi berhenti di sebuah toko pakaian. Matanya tertuju pada sebuah jaket mahal. Label harga menunjukkan Rp1.500.000 → Rp750.000
Wah, diskon besar! Tapi, benarkah itu diskon?
Faktanya, banyak toko sengaja menaikkan harga terlebih dulu, kemudian menurunkannya agar terlihat seperti potongan harga besar. Inilah yang disebut strike-through pricing—trik psikologis untuk membuat otak kita berpikir bahwa kita sedang mendapatkan penawaran yang luar biasa.
Padahal, bisa jadi harga aslinya memang sekitar Rp750.000 sejak awal.
Sayangnya, Andi pun tergoda dan memutuskan untuk membelinya.
Baca Juga:Viral Anggota DPRD Sumut Cekik Pramugari di Pesawat Wings Air, Ini OrangnyaKisah Kejayaan Esia Hidayah hingga Kehancurannya Gara-Gara Jaringan
6. Decoy Pricing
Saat sedang berjalan-jalan, Andi melihat tiga headset yang dipajang berdampingan di sebuah toko, masing-masing dengan harga berbeda:
Headset A: Rp300.000 — murah, tapi kualitasnya biasa saja.
Headset B: Rp600.000 — lebih mahal, dengan kualitas yang lebih baik.
Headset C: Rp700.000 — hanya sedikit lebih mahal dari B, tapi kualitasnya premium.
Di sinilah permainan harga dimulai. Brand menggunakan strategi yang disebut decoy pricing—trik untuk memanipulasi persepsi nilai.
Tanpa kehadiran headset B, kemungkinan besar Andi akan memilih headset A karena harganya paling murah. Tapi dengan adanya headset B sebagai “umpan”, headset C tiba-tiba terlihat jauh lebih “worth it”. Hanya beda Rp100.000, tapi kualitasnya jauh lebih baik.
Akhirnya, Andi memilih headset C—yang paling mahal. Dia merasa sudah membuat keputusan cerdas. Padahal, dia baru saja terjebak dalam jebakan strategi harga yang cermat.
7. Sensory Priming
Setelah membeli headset, Andi kembali berjalan-jalan dan melewati sebuah kafe. Tiba-tiba dia berhenti. Ada aroma kopi yang sangat khas menyapanya, dan tanpa rencana, dia pun masuk ke dalam.
Baca Juga:iQOO Z10 Hadir dengan Baterai Jumbo 7.300 mAh Super Fast Charging, Simak ReviewnyaStereotip Motor Matic di Indonesia
Tahukah kamu? Aroma kopi yang menggoda itu bukan kebetulan. Dalam dunia pemasaran, aroma adalah salah satu senjata paling kuat. Aroma kopi bisa membuat orang ingin bersantai. Sementara aroma roti yang harum bisa memicu rasa lapar.