SUMEDANG EKSPRES – Perseteruan dagang antara Kanada dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas dengan langkah terbaru dari pemerintah Kanada pada Selasa (15/4). Ottawa mengumumkan sejumlah kebijakan baru untuk mendukung sektor bisnis dalam negeri yang terdampak secara finansial akibat pemberlakuan tarif dari pihak AS.
Menteri Keuangan Kanada, Francois-Philippe Champagne, menyatakan bahwa pemerintah akan memberlakukan program pembebasan tarif sementara selama enam bulan bagi berbagai barang impor dari AS. Program ini akan menyasar produk-produk yang digunakan dalam sektor manufaktur, pengolahan, serta pengemasan makanan dan minuman.
Tak hanya itu, kebijakan tersebut juga mencakup perluasan pembebasan tarif terhadap barang-barang kebutuhan kesehatan, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, keamanan publik, serta mendukung upaya di bidang keamanan nasional.
Baca Juga:Dubes Indonesia Untuk Uzbekistan Sebut Islam sebagai Jembatan Budaya dan DiplomasiPLN UP3 Cimahi Sukses Dukung Mudik Lebaran 2025 Lebih Menyenangkan untuk Pengguna Kendaraan Listrik
“Langkah-langkah ini mencakup penghapusan beberapa tarif balasan yang diumumkan Kanada sebagai respons atas tarif yang tidak adil yang dikenakan oleh AS terhadap produk Kanada,” bunyi pernyataan resmi dari Departemen Keuangan Kanada.
Salah satu sektor penting yang juga memperoleh keringanan adalah industri otomotif. Pemerintah mengizinkan produsen kendaraan bermotor di Kanada untuk mengimpor kendaraan buatan AS tanpa dikenai tarif balasan, asalkan kegiatan produksi tetap dilakukan di Kanada.
Namun, jumlah kendaraan yang dapat diimpor masih menunggu keputusan lebih lanjut. Kendaraan tersebut juga wajib memenuhi ketentuan dalam perjanjian perdagangan bebas antara Kanada, AS, dan Meksiko (CUSMA/USMCA).
Selain itu, kebijakan baru ini juga memberikan bantuan finansial kepada bisnis yang mengalami tekanan ekonomi akibat tarif dari AS.
Perusahaan-perusahaan yang sebelumnya memenuhi syarat untuk mendapat bantuan, namun belum sempat mengaksesnya, kini akan dipertimbangkan untuk menerima dana dukungan—selama mereka menunjukkan komitmen dalam mempertahankan lapangan kerja dan kelangsungan operasional bisnisnya di wilayah Kanada.
Champagne menegaskan bahwa pemerintah Kanada tetap teguh dalam melindungi kepentingan nasional dari kebijakan dagang yang dianggap tidak adil.
“Sejak hari pertama, pemerintah telah bereaksi dengan kekuatan dan penuh tekad terhadap tarif tidak adil yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap barang-barang Kanada,” ujarnya.