sumedangekspres, KOTA – Kondisi angkutan umum di Sumedang kian sepi peminat. Hal itu dirasakan langsung oleh para sopir angkot yang menggantungkan hidupnya dari jasa transportasi tersebut.
Salah satunya adalah Abdul, seorang sopir angkot yang telah bekerja selama 20 tahun. Ia mengungkapkan kesulitannya dalam menghadapi perubahan zaman yang membuat minat masyarakat terhadap angkutan umum menurun drastis.
“Selama 20 tahun saya menjadi sopir angkot, belum ada peningkatan berarti. Penumpang makin sedikit, terutama sejak munculnya transportasi online seperti Grab dan travel,” ujar Abdul kepada Sumeks, Rabu (16/4).
Baca Juga:107 Calon Jamaah Haji Wilayah 3 Ikuti Bimbingan Manasik di Aula Masjid Agung SumedangKadin Akan Bangun Sentra Industri Kecil di Sumedang
Menurutnya, salah satu faktor penyebab berkurangnya penumpang adalah banyaknya pelajar yang kini membawa kendaraan pribadi meskipun belum cukup umur.
“Anak-anak SMP seharusnya belum boleh membawa kendaraan sendiri. Lebih baik mereka diarahkan untuk menggunakan angkot demi keselamatan dan untuk mendukung transportasi umum,” jelasnya.
Abdul menekankan, angkutan umum memiliki peran penting sejak dulu sebagai sarana mobilitas masyarakat. Namun, kemajuan teknologi dan munculnya berbagai alternatif transportasi modern membuat angkot seolah menjadi pilihan cadangan, bukan lagi prioritas.
“Masyarakat sekarang hanya naik angkot kalau tidak bawa kendaraan sendiri. Kita sebagai sopir hanya bisa berikhtiar dan bersyukur. Rezeki tidak akan tertukar,” katanya dengan pasrah.
Ia berharap pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dapat mengambil langkah nyata untuk mendukung keberlangsungan angkutan umum tradisional, salah satunya dengan memberi edukasi kepada pelajar agar tidak menggunakan kendaraan pribadi sebelum waktunya.
“Harapan saya, semoga makin banyak masyarakat, terutama pelajar, yang kembali menggunakan angkot. Kami juga berharap gubernur bisa membuat kebijakan agar anak sekolah tidak membawa kendaraan pribadi dan lebih diarahkan menggunakan angkutan umum,” pungkasnya. (kki)