6. “Aku belum selesai dibesarkan! Ayah mau ke mana? Ayah jangan pergi dulu!”
Jeritan emosional ini menggambarkan rasa kehilangan mendalam seorang anak yang belum siap ditinggalkan.
7. “Bagi ayah, aku memang nomor satu, tapi ibu yang utama.”
Quote ini mengandung kejujuran dan kedalaman cinta. Sebuah pengakuan yang sederhana, tapi bisa membuat siapa pun termenung tentang prioritas dalam keluarga.
Baca Juga:Identitas Mayat yang Mengapung di Sungai Cipeles Sumedang Akhirnya TerungkapMahasiswa UNSAP Dukung Aksi Kamisan di Sumedang: “Ini Gerakan Moral, Bukan Sekadar Simbol”
8. “Kalau misalnya dia nyakitin kamu, udah mundur aja ya, balik ke ayah.”
Ayah tetap menjadi tempat pulang, seberat apa pun dunia di luar sana. Dalam kata-kata ini, tergambar perlindungan tanpa syarat.
9. “Semakin sedikit yang dia miliki, semakin banyak yang dia banggakan.”
Sebuah refleksi dari kehidupan sederhana dan kebanggaan kecil seorang ayah. Momen ini mengajarkan kita untuk menghargai usaha yang tampak biasa, namun sesungguhnya luar biasa.
10. “Kami kurang menghargai ayah, kami kira ayah akan selalu ada…”
Baris ini seperti tamparan lembut—kita sering menunda untuk mencintai lebih dalam, sampai akhirnya waktu memisahkan.
When Life Gives You Tangerines menunjukkan betapa pentingnya menyayangi orang tua selagi ada.
11. “Dan pada akhirnya cinta tak terbalas ayah pun berakhir, sedangkan cinta tak terbalasku baru saja dimulai.”
Ketika ayah sudah meninggal, dia tidak perlu lagi mencintai anaknya. Namun ketika ayah meninggal, anak akan menyadari kasih sayangnya dan kemudian mencintai ayahnya tanpa terbalas.
12. “Ayah seperti laut, kami semua hidup dengan mengandalkannya.”
Baca Juga:Akses Ekonomi Terancam, Warga Sukasari Tambal Jalan Pakai Tangan SendiriTempat Belajar Favorit Mahasiswa di Jatinangor: Nyaman, Estetik, dan Bikin Fokus!
Perumpamaan ini begitu puitis. Ayah adalah kekuatan tenang yang menopang keluarga. Diam, dalam, dan selalu ada.
13. “Mungkin dengan ayah kurang tidur, kalian berdua bisa tidur lebih lama.”
Kalimat sederhana tapi sangat menyayat. Sebuah pengorbanan tanpa suara yang tak pernah ditagih balasan.
Drama When Life Gives You Tangerines bukan sekadar drama romansa, tapi juga karya yang mengajak kita merefleksikan cinta dalam keluarga, terutama peran ayah yang kerap terlupakan.
Lewat quotes-quotes di atas, penonton diajak untuk lebih menghargai mereka yang diam-diam menjadi pahlawan di rumah.
Jadi, jangan tunggu kehilangan dulu untuk mengatakan “terima kasih” dan “aku sayang ayah.”