Sritex Pernah jadi Raja Pabrik Tekstil Asia Tenggara Selama Puluhan Tahun Namun Bangkrut dalam Sekejap

Sritex
Kisah Kejayaan dan Kehancuran Sritex
0 Komentar

Itulah yang terjadi pada Sritex. Mereka berpikir bahwa mereka terlalu besar untuk jatuh. Mereka mengira dunia akan selalu membutuhkan mereka.

Namun mereka lupa, pasar tidak memiliki belas kasihan. Jika kamu lemah, kamu akan ditelan. Sritex memang masih ada. Tapi itu hanya tinggal nama—bukan lagi legenda, bukan pemimpin, hanya bayang-bayang kejayaan masa lalu.

Investor pergi, pasar melupakan, dan publik hanya bisa berkata, “Sayang sekali, ya.”

Baca Juga:Viral Anggota DPRD Sumut Cekik Pramugari di Pesawat Wings Air, Ini OrangnyaKisah Kejayaan Esia Hidayah hingga Kehancurannya Gara-Gara Jaringan

Namun di balik semua ini, ada pelajaran yang tidak boleh kita abaikan. Membangun bisnis bukan soal seberapa cepat kamu tumbuh, tapi seberapa kuat kamu bertahan.

Ini soal strategi, pengendalian, dan disiplin. Jangan ulangi kesalahan Sritex. Jika kamu memiliki mimpi besar, bangunlah dengan fondasi yang kuat. Jika kamu punya ambisi, jangan biarkan itu membutakanmu.

Dan ketika kamu sudah berada di puncak, jangan lupa untuk sesekali menunduk, melihat ke bawah. Karena saat kamu jatuh, yang pertama kali terkena dampaknya adalah orang-orang yang paling percaya kepadamu.

0 Komentar