Aplikasi Best Reading Buat Skema Investasi Bodong Modus Membaca Konten

Aplikasi Best Reading
Aplikasi Best Reading Scam
0 Komentar

Modus dengan iming-iming membaca konten untuk mendapatkan uang seperti yang digunakan oleh aplikasi Best Reading sebenarnya bukanlah hal baru. Sebelumnya, sudah ada aplikasi dengan modus serupa, yaitu DBC (Dream Book City). Jika kita menelusuri rekam jejaknya, aplikasi DBC ini sempat viral di Indonesia dan menelan banyak korban.

Aplikasi DBC diketahui sudah muncul sekitar sembilan bulan yang lalu. Konsep tugasnya pun hampir sama, yakni pengguna diminta membaca novel selama beberapa detik untuk mendapatkan imbalan uang. Tampilan aplikasinya juga sangat mirip dengan Best Reading.

Salah satu ciri khas yang sama adalah keberadaan tabel pendapatan, yang menunjukkan skema Ponzi yang digunakan. Karena itu, bisa dipastikan bahwa aplikasi ini termasuk dalam kategori penipuan berkedok investasi bodong.

Baca Juga:10 Rahasia Jahat Trik Marketing Brand yang Bisa Kuras Uangmu Sampai HabisSritex Pernah jadi Raja Pabrik Tekstil Asia Tenggara Selama Puluhan Tahun Namun Bangkrut dalam Sekejap

Saat ini, sudah terbukti bahwa aplikasi DBC merupakan penipuan. Banyak laporan korban bermunculan, seperti yang dapat ditemukan di pencarian Google dengan kata kunci “korban DBC”.

Beberapa berita menyebutkan bahwa Polda Jambi menyelidiki dugaan investasi bodong, ratusan orang tertipu oleh aplikasi Dream Book City, dan puluhan warga Jambi telah melaporkan kerugian mereka. Penipuan ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, melainkan menyebar luas ke berbagai daerah.

Dengan melihat kesamaan modus, ada kemungkinan aplikasi Best Reading merupakan reinkarnasi dari aplikasi DBC. Selain menggunakan modus membaca novel atau berita, aplikasi semacam ini juga sering menambahkan fitur lain seperti roda keberuntungan. Untuk memutar roda tersebut, biasanya pengguna diharuskan melakukan deposit terlebih dahulu atau mengundang orang lain.

Ada juga fitur bernama “dana kekayaan”, di mana pengguna ditawari untuk melakukan investasi dengan janji imbal hasil hingga 100%. Janji seperti ini tentu tidak masuk akal, dan hanya orang yang kurang memahami risiko investasi yang akan percaya dan menyerahkan uangnya. Namun, sering kali ada juga orang-orang cerdas yang justru memanfaatkan aplikasi semacam ini untuk menipu orang lain yang tidak tahu apa-apa.

Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming penghasilan instan dari aplikasi yang tidak jelas legalitas dan keamanannya.

0 Komentar