Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN, Herusutadi, menyampaikan bahwa masyarakat perlu bersikap bijak sebelum memutuskan untuk berinvestasi emas, terutama di tengah kondisi harga yang terus meningkat. Pernyataan ini disampaikan sebagaimana diberitakan oleh Antara pada Selasa, 15 April 2025.
Heru menjelaskan bahwa para spekulan bisa saja membeli emas dalam jumlah besar saat harga tinggi, lalu menjualnya kembali ketika harga naik lebih tinggi. Aksi seperti ini dapat memicu gejolak harga yang pada akhirnya bisa menjebak masyarakat awam yang tidak memahami dinamika pasar.
Ketika harga emas kembali turun, masyarakat yang membeli dalam jumlah kecil bisa panik dan menjual emasnya dalam kondisi merugi. Kerugian ini bahkan bisa bertambah karena masih harus dipotong biaya administrasi dari toko emas.
Baca Juga:7 Rekomendasi HP Sinyal Kuat Paling Stabil Pada 2025Review Lengkap Infinix Note 50s 5G Plus yang Dibilang Punya Desain Nyeleneh
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Heru menekankan pentingnya peningkatan literasi keuangan di kalangan masyarakat. Ia menyatakan bahwa BPKN akan terus mendorong edukasi kepada publik agar tidak terjebak dalam tren investasi sesaat tanpa pemahaman yang memadai.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari PT Aneka Tambang, harga emas batangan Logam Mulia 24 karat tercatat mengalami kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Pada Sabtu, 12 April 2025, harga emas mencapai rekor tertinggi yakni Rp1.904.000 per gram, naik Rp15.000 dari hari sebelumnya.
Sementara itu, pada Jumat, 11 April 2025, harga tercatat naik sebesar Rp43.000 menjadi Rp1.889.000 per gram. Pada Kamis, 10 April 2025, harga emas naik Rp34.000 menjadi Rp1.846.000 per gram. Dalam sepekan terakhir, harga emas Antam terpantau bergerak di kisaran Rp1.754.000 hingga Rp1.904.000 per gram. Adapun dalam sebulan terakhir, harga emas mengalami kenaikan dari Rp1.679.000 per gram.