Dan ini bukan kesalahan mereka, melainkan kesalahan sistem. Sistem pendidikan kita terlalu fokus pada capaian nilai ujian nasional, bukan pada pemahaman hidup. Bahkan mereka yang menempuh pendidikan tinggi pun belum tentu memahami kondisi ekonomi dengan baik. Banyak sarjana ekonomi yang hanya menguasai teori, namun ketika ditanya tentang realitas ekonomi rakyat, jawabannya kaku, teknis, dan minim empati.
Akibatnya, masyarakat tumbuh dengan pola pikir pasif. Mereka menganggap bahwa urusan ekonomi hanyalah tanggung jawab pemerintah, bank sentral, atau orang-orang kaya. Mereka tidak menyadari bahwa keputusan sehari-hari—seperti membeli pulsa, meminjam uang, atau menabung recehan—juga merupakan bagian dari aktivitas ekonomi.
Ketidaktahuan ini pada akhirnya menurunkan rasa kepemilikan terhadap informasi ekonomi. Mereka tidak peduli karena sejak awal tidak pernah diberdayakan untuk peduli. Kegagalan sistem pendidikan ekonomi ini telah melahirkan generasi yang penuh potensi, tetapi minim arah.
Baca Juga:7 Rekomendasi HP Sinyal Kuat Paling Stabil Pada 2025Review Lengkap Infinix Note 50s 5G Plus yang Dibilang Punya Desain Nyeleneh
Mereka tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, tidak memahami mengapa harga cabai bisa naik drastis, dan tidak tahu bagaimana sistem utang di bank bekerja. Akibatnya, semua informasi ekonomi dianggap rumit, membingungkan, dan tidak relevan dengan kehidupan mereka.
Jadi, ketika kita melihat masyarakat miskin tampak cuek terhadap berita ekonomi, bukan berarti mereka bodoh atau tidak peduli. Namun karena sistem ini sejak awal memang tidak pernah mengajak mereka untuk memahami, apalagi untuk terlibat. Selama ekonomi hanya dimiliki oleh segelintir orang, dan bahasanya terus dibuat rumit, maka wajar jika rakyat kecil merasa bahwa semua itu bukan urusan mereka.
Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat yang akhirnya menjadi pasrah, apatis, atau bahkan tidak lagi percaya kepada negara. Karena perasaan itu lahir dari pengalaman panjang—ditinggalkan, diremehkan, dan dijauhkan dari sistem yang seharusnya mereka juga memiliki hak di dalamnya.