SUMEDANG EKSPRES – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mencanangkan untuk mereaktivasi sejumlah jalur kereta api, salah satunya Bandung-Ciwidey.
Namun rencana untuk mereaktivasi jalur kereta api Bandung-Ciwidey ini, di satu sisi menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Satu sisi reaktivasi jalur KA Bandung-Ciwidey ini bisa mendongkrak perekonomian dan pariwisata, sisi lain justru membuat sejumlah warga merasa cemas.
Baca Juga:Bakal Sengit! Segini Jumlah Honorer yang Jadi Peserta Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2Berikut Timeline Penting yang Perlu Diketahui Peserta Seleksi PPPK Tahap 2, Simak Baik-baik
Sejumlah warga yang merasa cemas ini, terutama mereka yang tinggal di sepanjang jalur lama yang akan direaktivasi.
Sepanjang jalur KA Bandung-Ciwidey ini, salah satu daerah yang bakal terdampak berada di Kampung Ciluncat, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.
Melansir laman Jabar Ekspres, salah seorang warga Kampung Ciluncat bernama Dadan Rustandi mengaku resah.
Dadan yang juga sekaligus ketau RT 07 di wilayah RW 01, menyampaikan bahwa warganya mengaku resah atas rencana reaktivasi tersebut.
“Sebenarnya udah mulai resah semuanya, apalagi ada kabar lima tahun ke depan mau dijalankan lagi jalur KA Bandung-Ciwidey,” katanya pada Minggu, 20 April 2025.
Lebih lanjut, Dadan juga menuturkan bahwa ia sudah tinggal selama 18 tahun di sepanjang jalur milik PT KAI tersebut.
Bukan hanya itu, banyak warga pula yang sudah membangun rumah secara permanen.
Baca Juga:Larangan Bagi Para Peserta Seleksi PPPK Tahap 2 Tahun 2025 saat Proses Ujian, Apa Saja?Para Honorer Wajib Tahu! Ini Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Tes PPPK Tahap 2, Apa Saja?
“Jadi hampir semua di RT ini bangunannya bersifat permanen. Ada yang deket di samping rel kereta api, terus ada juga yang di atas rel, terus ada juga dalam rumah masih ada rel kereta apinya,” ucap Dadan.
Ia juga mengungkapkan bahwa kemungkinan ada sekitar 60 kepala keluarga yang merupakan warga asli dan 70 kepala keluarga lebih termasuk penyewa dengan total 200 jiwa terdampak langsung rencana reaktivasi ini.
Meski begitu, Dadan tidak mempermasalahkan jika bakal terjadi reaktivasi di sepanjang jalur rel KA Bandung-Ciwidey tersebut.
Pasalnya, ia meyakini bahwa tidak mungkin pemerintah akan menelantarkan warganya begitu saja.
“Yang penting kami ada buat hunian lagi, tidak masalah mau kecil juga,” tuturnya.*