Berbagai kebijakan semacam ini pada akhirnya membuat kepercayaan masyarakat terhadap DPR semakin luntur. Alih-alih tampil sebagai wakil rakyat, banyak masyarakat justru melihat DPR seperti sekumpulan elit yang duduk di parlemen demi kepentingan pribadi.
Bahkan, karena begitu banyaknya kebijakan DPR yang dinilai kontra dengan kepentingan rakyat, muncul satu pertanyaan yang sering dilontarkan banyak orang: “Rakyat mana yang sebenarnya diwakili?” Sebab, secara logika, jika mayoritas rakyat — atau bahkan hampir semuanya — menolak suatu kebijakan, maka DPR tentu tidak sedang mewakili suara rakyat, melainkan mungkin sedang mengakomodasi kepentingan tertentu di balik pengesahan kebijakan tersebut.
Inilah yang kemudian membuat citra DPR menjadi buruk, dan menyebabkan banyak masyarakat merasa kecewa dan bahkan membenci lembaga ini.
Baca Juga:7 Rekomendasi HP Sinyal Kuat Paling Stabil Pada 2025Review Lengkap Infinix Note 50s 5G Plus yang Dibilang Punya Desain Nyeleneh
Namun, sebenarnya apa akar permasalahan yang menyebabkan kebencian masyarakat terhadap DPR terus meningkat? Apakah pembubaran DPR merupakan solusi yang tepat?
Nah, kali ini kami ingin membahas mengapa citra DPR bisa menjadi begitu buruk, dan apakah benar pembubarannya adalah jalan keluar.
Sebelum kita masuk ke pembahasan tersebut, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa sebenarnya masih ada anggota DPR yang menjalankan tugasnya dengan amanah, sesuai kepercayaan yang diberikan oleh rakyat.
Sebagai contoh, salah satu momen yang cukup viral adalah ketika DPR menegur keras mantan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim terkait pengelolaan anggaran pendidikan serta buruknya kinerja Kementerian Pendidikan pada saat itu. Momen seperti ini menunjukkan bahwa masih ada anggota DPR yang berani menyuarakan kebenaran dan berpihak pada kepentingan publik.
Momen tersebut tentu patut kita apresiasi, karena beliau tampil tegas dalam menyuarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan hidup rakyat. Selain itu, masih banyak pula anggota DPR yang menjalankan profesinya secara profesional—bukan sekadar menumpang nama dan digaji oleh rakyat.
Namun, meskipun terdapat banyak anggota DPR yang patut dihargai atas dedikasinya, tak dapat dipungkiri bahwa masih sering ditemukan oknum anggota DPR yang kurang profesional. Kehadiran oknum inilah yang pada akhirnya merusak citra DPR di mata publik, bahkan memicu rasa benci masyarakat terhadap lembaga tersebut.