sumedangekspres, KOTA – Sebanyak 800 calon jamaah haji mengikuti kegiatan Bimbingan Manasik Haji Massal tingkat Kabupaten Sumedang tahun 1446 H/2025 M yang digelar di Gedung Islamic Center, Jalan Kutamaya, Rabu (23/4). Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai persiapan spiritual dan teknis sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, dalam sambutannya mengingatkan para jamaah agar mempersiapkan diri secara maksimal, baik secara fisik maupun mental. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan nama baik daerah selama berada di Tanah Suci.
“Jaga kekompakan, saling peduli dan bantu satu sama lain. Dan yang paling penting, jaga nama baik Sumedang selama menjalankan ibadah haji,” ujar Bupati.
Baca Juga:Lembur Diurus Kota Ditata, Pikeun Ngawujudkeun Sumedang Simpati Semakin Maju Jadi Tema HJS ke-447Bupati Dony: HJS 447 Bentuk Apresiasi Segala Pencapaian Sumedang
Kegiatan manasik tersebut bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji, sekaligus memperkuat kesiapan fisik dan psikologis para jamaah. Materi yang diberikan meliputi tata cara ibadah, kesehatan haji, hingga pembekalan psikologis agar jamaah lebih tenang dan percaya diri.
“Manasik ini melatih mental dan fisik, juga memberi bekal pengetahuan agar jamaah tidak ragu dalam menjalankan ibadah. Harapannya, semua bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar sesuai syariat Islam,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, para jamaah juga mengikuti doa bersama agar diberikan keselamatan dan kelancaran selama menjalankan ibadah haji. Bupati turut meminta doa dari jamaah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumedang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumedang, Hamzah, mengungkapkan, sekitar 50 persen jamaah yang akan berangkat adalah lansia. Oleh karena itu, kesiapan panitia dan petugas sangat penting dalam mendampingi para jamaah.
“Ada dua kloter yang akan diberangkatkan. Masing-masing kloter didampingi oleh Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Petugas Haji Daerah (PHD), dan petugas kesehatan yang sudah dibekali pelatihan khusus,” jelas Hamzah.
Ia menambahkan, manasik ini sangat penting agar jamaah tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mempraktikkan ibadah haji dengan baik.
“Ilmu adalah dasar dari ibadah. Tanpa pemahaman yang benar, ibadah bisa tidak maksimal. Dengan adanya manasik ini, jamaah bisa merasa lebih siap dan mantap dalam menjalankan rukun Islam kelima,” pungkasnya. (kki)