sumedangekspres – Seorang pria bernama Sarmid, warga Dusun Cipelah, Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sebuah gang di Dusun Lembang RT 23 RW 06 Desa Mekarbakti, Selasa (22/4) sekitar pukul 18.00 WIB.
Menanggapi kejadian ini, Kasi Humas Polres Sumedang, AKP Awang Munggardijaya, memberikan keterangan resmi.
“Benar, telah ditemukan seorang pria meninggal dunia di gang wilayah Dusun Lembang, Desa Mekarbakti. Setelah menerima laporan, tim gabungan dari Polsek Pamulihan, Tim Inafis Polres Sumedang, Babinsa, dan tenaga medis langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan,” ungkap AKP Awang, Rabu (23/4).
Korban diketahui bernama Sarmid, lahir di Sumedang pada 26 November 1977.
Baca Juga:Buruan Klaim! Saldo DANA Gratis Langsung Cair Rp5 Juta via ShopeePay, Tanpa Tugas RibetSpecial Hari Kartini, Saldo DANA Gratis Langsung Cair Tanpa Ribet, Cek Link Khusus Hari Ini!
Ia merupakan seorang wiraswasta yang berdomisili di Dusun Cipelah, RT 27 RW 07, Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan.
Menurut keterangan saksi, kejadian bermula saat saksi bernama Endang Rohman sedang berjaga di pos keamanan Perumahan Elhago Residence.
Seorang perempuan yang tidak dikenal melapor telah melihat seorang pria tergeletak di gang.
Endang kemudian menghubungi saksi lainnya, dan pada pukul 20.00 WIB, korban ditemukan telah dalam kondisi meninggal dunia.
“Pemeriksaan awal yang dilakukan tim medis dan Inafis menyatakan korban ditemukan dalam posisi tengkurap, terdapat keluarnya kotoran dari dubur dan sperma dari kemaluan, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” jelas AKP Awang.
Setelah diperiksa, korban dikenali oleh perangkat desa dan keluarga pun segera dihubungi.
Mengingat lokasi penemuan tidak memungkinkan untuk pemeriksaan lanjutan, korban akhirnya dibawa ke rumah duka di Dusun Cipelah.
Baca Juga:Modal HP & Kuota Doang Bisa Dapat Saldo DANA Gratis Langsung Cair Rp100.000 Lewat Aplikasi IniMau Duit Jangan Malas, Ini Cara Dapat Saldo DANA Kaget Gratis Rp900.000 Langsung Cair 2025
“Pihak keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. Mereka juga menyebut bahwa korban sebelumnya sering mengeluh pusing, meski tidak pernah memeriksakan diri ke dokter.” tambah AKP Awang.
Dalam kejadian ini, pihak kepolisian telah melakukan serangkaian tindakan seperti mendatangi dan mengamankan TKP, menghubungi Tim Inafis dan tenaga medis, serta meminta keterangan dari para saksi.
Hingga saat ini, kasus tersebut dinyatakan sebagai kematian wajar berdasarkan hasil pemeriksaan medis dan pernyataan keluarga.(yga)