Marak yang Ngaku Wartawan Tahunya Cari Kesalahan, Kades Minta APH Turun Tangan

Maraknya aksi premanisme berkedok jurnalis dikeluhkan para kades di Sumedang. 
Maraknya aksi premanisme berkedok jurnalis dikeluhkan para kades di Sumedang. 
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES – Maraknya aksi premanisme berkedok jurnalis dikeluhkan para kades di Sumedang.

Hal tersebut, dibenarkan salah seorang kades yang juga pengurus Apdesi Kabupaten Sumedang yang mengaku pusing sering didatangi oknum tersebut.

Karena, kata dia, kehadirannya hanya mencari-cari kesalahan kinerja yang berujung seolah meminta uang.

Baca Juga:Jelang Peluncuran Koperasi Merah Putih, Wabup Fajar Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Kredit MacetKades Harus Jadi Agen Perubahan, Wabup Fajar: Desa Ujung Tombak Pembangunan Berkelanjutan

“Ilmu kejurnalistikannya pun terukur, yang acap kali hadir sekedar mencari-cari kesalahan kades,” kata kades yang enggan dikutip identitasnya.

Ia meminta Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun tangan menyikapi keresahan para kades tersebut.

Menyikapi hal itu, wartawan senior di Sumedang Azis Abdullah meminta para kades jangan takut, jika ada oknum yang seperti demikian.

“Segera lapor polisi atau satgas anti premanisme, jika memang kehadirannya sudah mengarah ke dugaan tindak pidana,” ucapnya.

Aturan sudah jelas, kata dia, siapa pun yang diduga melakukan ketidak baikan melanggar hukum seperti mengancam atau memeras, maka masyarakat bisa meminta perlindungan ke APH.

Laporkan saja, ujar Azis, jika memang ada oknum mengaku wartawan tapi berbuat tak sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Kode Perilaku jurnalistik.

“Ada aturan yang mengikat soal profesi wartawan, jadi tak semudah itu bisa seenaknya menjadi jurnalis mengandalkan Karu Pers,” pungkasnya.

Baca Juga:Dari Bekasi Hingga Probolinggo, BNI Bantu Perbaikan Infrastruktur Dorong Pertumbuhan Ekonomi di DesaPesan Bupati Dony Kepada Para Kepala Puskesmas, Layani Masyarakat dengan Tulus dan Ramah

Disinggung soal itu, Kepala Dinis PMD Sumedang, Asep Aan membenarkan terkait fenomena yang dialami para kades soal itu.

“Kasihan para kades sudah lelah menyikapinya,” ujar Asep AanAan. (red)

0 Komentar