sumedangekspres, NAGREG — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, pada Minggu malam sekitar pukul 20.45 memicu terjadinya tanah longsor di Desa Kendan, tepatnya di RT 003 RW 009. Longsoran tanah menimpa lima rumah warga serta bangunan Kantor Desa Kendan.
Sebelum kejadian, pihak desa sebenarnya telah mengeluarkan peringatan dini mengenai adanya pergerakan tanah. Warga pun sudah dihimbau untuk melakukan evakuasi mandiri sebagai langkah antisipasi. Banyak dari mereka mengungsi ke tempat aman, yakni SMAN Nagreg.
Meski evakuasi dini telah dilakukan, longsor tetap menimbulkan korban. Tiga orang warga mengalami luka-luka dua di antaranya mengalami patah tulang dan langsung dilarikan ke RSUD Cikopo Cicalengka, sementara satu orang lainnya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Nagreg.
Baca Juga:Soal Jalan Rusak di Tanjungmedar, Wabup Minta Maaf ke Masyarakat: Bukan Lalai Tapi Anggaran TerbatasLulusan SMA IT Insan Sejahtera Sumedang Banyak Diterima di Universitas Negeri
Hingga kini, sekitar 100 kepala keluarga mengungsi di SMAN Nagreg. Mereka masih menunggu kondisi lebih aman dan kepastian mengenai tempat tinggal yang terdampak.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Kantor SAR Bandung, Yonif 330/Tridharma, Sat Brimob Polda Jabar, BPBD Kabupaten Bandung, Koramil Nagreg, dan Polsek Nagreg telah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi dan siaga terhadap kemungkinan adanya korban tertimbun.
Setelah dilakukan pencarian dan pendataan menyeluruh, tidak ditemukan laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya. Seluruh tim SAR yang sebelumnya siaga di lokasi kini kembali ke satuan masing-masing, namun tetap siap jika dibutuhkan kembali.
Peristiwa tersebut menambah catatan penting bahwa mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam seperti tanah longsor perlu terus ditingkatkan, terutama di wilayah rawan seperti Kecamatan Nagreg. (kos)