Karena rumah-rumah kala itu kebanyakan masih berbahan kayu dan bambu, banyak di antaranya yang rusak namun tak sampai menimbulkan korban jiwa.
“Warga langsung keluar rumah dan tidak berani kembali karena trauma. Getarannya besar sekali, belum pernah saya rasakan sebelumnya,” ujar Rokayah dalam wawancara beberapa waktu lalu.
Dibanding dengan gempa hari ini yang “hanya” merusak ribuan rumah ringan hingga berat, peristiwa tahun 1955 tampak lebih mencengangkan.
Baca Juga:Antisipasi Gempa Sumedang Hari Ini: 7 Desain Rumah Tahan Gempa yang Cocok di SumedangGempa di Sumedang Hari Ini: 5 Hal yang Harus Dilakukan Saat dan Setelah Terjadi Gempa
Bahkan sampai saat ini belum ada gempa di Sumedang yang bisa menyamai skala kehancuran saat itu.
Maka tak berlebihan bila disebut bahwa gempa terbesar di Sumedang terjadi pada tahun 1955.
Meski teknologi saat ini jauh lebih maju, dan mitigasi bencana semakin terstruktur, peristiwa masa lalu tetap menjadi pengingat akan dahsyatnya kekuatan alam.
Warga Sumedang perlu terus meningkatkan kesiapsiagaan, sebab gempa bisa terjadi kapan saja.
Sebagai penutup, gempa terbesar di Sumedang bukan hanya peristiwa fisik semata, tapi juga bagian dari sejarah yang perlu dikenang dan dijadikan pelajaran agar masyarakat tidak lengah.
Hari ini boleh jadi hanya getaran kecil, namun sejarah membuktikan bahwa Sumedang pernah diguncang sedemikian hebat hingga kota ini hampir lumpuh total.***