sumedangekspres – Masih eksis hingga sampai saat ini, Tahu Bungkeng Sumedang memiliki sejarah yang begitu menarik untuk dibahas.
Kisah tahu Bungkeng bermula ketika seorang imigran asal Tiongkok yang bernama Ong Ki No dan istrinya, menginjakkan kaki di Sumedang sekitar tahun 1917.
Sang istri dilanda rindu kampung halaman, sehingga keduanya mencoba mengolah tahu ala negeri asal.
Baca Juga:BEJAT! Sepasang Suami Istri Tega Cabuli Anak SendiriJadwal Bioskop XII Sumedang, Jangan Lewatkan Film Seru Kesayanganmu!
Siapa sangka, dari dapur sederhana itu lahirlah tahu dengan cita rasa yang menggoda lidah.
Melihat potensi dari resep tersebut, Ong Ki No mulai memperdagangkannya. Putranya, Ong Bungkeng, kemudian menyulap tahu buatan sang ayah dengan teknik penggorengan, menciptakan tekstur luar yang krispi dengan bagian dalam tetap lembut.
Maka lahirlah tahu Bungkeng, pionir yang kemudian membuka jalan bagi kehadiran tahu Sumedang.
Dari sekadar makanan rumahan, tahu Bungkeng menjelma menjadi usaha keluarga yang diwariskan lintas generasi.
Tak hanya menyumbang cita rasa khas dalam dunia kuliner, tetapi juga membuka lapangan kerja dan menggairahkan roda ekonomi lokal. Cita rasa gurih, tekstur kontras antara renyah dan lembut, menjadi ciri khas tak tergantikan.
Kini, tahu Bungkeng tak hanya dipandang sebagai camilan lezat, tetapi juga simbol sejarah dan semangat inovasi.
Ia bukan sekadar makanan, melainkan tonggak budaya kuliner yang menempatkan Sumedang di peta gastronomi Nusantara.