Harga Cabai dan Bawang Masih Tinggi Usai Idul Adha, Warga Tanjungsari Mengeluh

Harga Cabai dan Bawang Masih Tinggi Usai Idul Adha, Warga Tanjungsari Mengeluh
Pasar Tradisional Tanjungsari, sejumlah komoditas penting masih bertahan di harga tinggi, terutama cabai dan bawang merah yang jadi langganan dapur sehari-hari
0 Komentar

TANJUNGSARI – Harapan warga akan turunnya harga kebutuhan pokok usai Idul Adha 2025 belum juga terwujud. Di Pasar Tradisional Tanjungsari, sejumlah komoditas penting masih bertahan di harga tinggi, terutama cabai dan bawang merah yang jadi langganan dapur sehari-hari.

Pantauan di lapangan menunjukkan harga cabai tanjung kini melambung ke angka Rp80 ribu per kilogram, padahal sebelum lebaran kurban harganya masih berkisar Rp50 ribu. Sementara itu, bawang merah pun ikut naik, dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.

Kepala UPT Pasar Tanjungsari, M. Nasir, membenarkan bahwa lonjakan harga terjadi cukup drastis, terutama untuk cabai. “Permintaan tinggi saat Idul Adha kemarin tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup dari petani. Akibatnya, harga terus terdongkrak,” ungkapnya.

Baca Juga:Sambil Nunggu Turun Anggaran, Warga Tambal Jalan Secara Swadaya, Kades Jajang: Sudah Lama DibiarkanSatpol PP Sumedang Hentikan Pembangunan Tower BTS di Pamulihan

Menurut Nasir, situasi ini memang kerap terjadi pasca hari besar keagamaan. Ia memprediksi kondisi akan mulai membaik dalam dua atau tiga minggu ke depan, seiring normalnya distribusi dan pasokan dari daerah produsen. “Kami sedang berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan distribusi lancar, agar harga kembali stabil,” jelasnya.

Lonjakan harga ini tentu saja menjadi pukulan bagi warga, terutama ibu rumah tangga yang harus mengatur pengeluaran harian. Salah satunya Sumiati, warga Dusun Palasari, yang mengaku kecewa begitu mengetahui harga kebutuhan pokok belum turun.

“Kirain habis lebaran harga bakal turun, tapi kenyataannya malah tetap mahal. Sekarang belanja seratus ribu cuma dapat segitu-segitu aja, padahal kebutuhan di rumah banyak,” ujarnya dengan nada kesal.

Meski demikian, Nasir mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Ia menegaskan bahwa kenaikan harga ini bersifat sementara dan pihak pasar terus memantau pergerakan harga setiap hari. “Kami akan terus awasi, mudah-mudahan harga segera kembali ke titik normal,” pungkasnya.

Situasi seperti ini kembali menunjukkan betapa pentingnya stabilisasi pasokan dan distribusi pangan, terutama di momen-momen keagamaan yang memicu lonjakan konsumsi. Bagi masyarakat kecil, kenaikan harga sekecil apa pun tetap terasa berat. (kos)

0 Komentar