KARAWANG– Wakil Bupati Sumedang M Fajar Aldila menghadiri High Level Meeting (Pasamoan Agung) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Jawa Barat di Halaman Kantor Dinas Pariswisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, baru-baru ini.
Acara yang mengambil tajuk “Strategi Menjaga Daya Beli dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Pengendalian Inflasi dan Perluasan Digitalisasi” itu dihadiri langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman.
Wakil Bupati M Fajar Aldila dalam kesempatannya menyebutkan, High Level Meeting yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu menyoroti bagaimana pengendalian inflasi yang ada di daerah.
Baca Juga:Jaga Kelestarian Alam, Polisi Tanam Seribu PohonCara TNI Perangi Narkoba
“Khusus di Kabupaten Sumedang alhamdulillah masih relatif aman karena kami melakukan pengandalian dengan adanya operasi pasar murah dan pangan murah,” ucapnya.
Terkait ketahanan pangan, sambung Fajar, Sumedang mempunyai program Satu Hektare untuk Petani Bangkit (Starbak) yang menjadi skala prioritas ke depannya.
“Program ini akan menjadi skala prioritas ke depannya nanti sehingga program ketahanan pangan di Kabupaten Sumedang terjamin dan harganya cenderung turun dan tidak ada peningkatan inflasi,” jelasnya.
Semenyara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, ekonomi tradisi akan melengkapi kecanggihan teknologi digital dalam pengendalian inflasi di Jawa Barat.
“Saya berangkat dari kerangka berpikir tradisi ekonomi Jawa Barat ada dua hamparan karakter manusia. Pertama hamparan pedesaan dan kedua hamparan perkotaan. Hamparan pedesaan itu harus jadi pusat produksi, maka orang Sunda prinsip ekonominya sederhana saeutik mahi, loba nyesa,” ucap KDM.
Kepada para bupati dan wali kota yang hadir, KDM berpesan agar mulai memperhatikan terkait permasalahan biaya yang membebani kebutuhan petani.
“Di bidang pertanian faktor sewanya mahal problem hari ini. Maka dari itu, saya ingin menata desa-desa di Jawa Barat sebagai pusat produksi pangan,” tuturnya.
Baca Juga:Harga Cabai dan Bawang Masih Tinggi Usai Idul Adha, Warga Tanjungsari MengeluhSambil Nunggu Turun Anggaran, Warga Tambal Jalan Secara Swadaya, Kades Jajang: Sudah Lama Dibiarkan
Selain itu, KDM menceritakan bahwa pemanfaatan lahan kosong yang berada di halaman rumah dapat dimaksimalkan dengan menanam seperti cabai dan sayuran lainnya.
“Inilah yang dinamakan ekomomi tradisi,” tuturnya.
KDM pun mengajak warga Jabar agar melek teknologi digital dengan memanfaatkan artificial intelligence untuk menunjang dalam berkebun dan bertani.