CIMANGGUNG — Belum genap satu minggu selesai dikerjakan, bangunan proyek pembenahan Pasar Parakanmuncang sudah mengalami kerusakan serius. Peristiwa ini menuai perhatian dari anggota DPRD Kabupaten Sumedang, Sonia Sugian, yang menyoroti lemahnya transparansi dan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek di lapangan.
Sonia, yang berasal dari Fraksi Golkar dan duduk di Komisi IV, menyampaikan bahwa dirinya tidak mendapatkan informasi sedikit pun terkait proyek tersebut. Padahal, meski fungsi pengawasan secara teknis berada di Komisi II, semua anggota DPRD tetap memiliki kewajiban moral dan politik untuk memantau pembangunan di daerahnya.
“Proyek ini penunjukan langsung ke salah satu kontraktor, tapi kami sama sekali tidak diberitahu. Padahal, setiap ada proyek di Kabupaten Sumedang seharusnya ada pemberitahuan, minimal melalui mitra kerja atau lintas komisi,” kata Sonia, Selasa (2/7).
Baca Juga:Mengapa Orang Kaya Pilih Mobil Mewah? Ini Jawaban dari Sisi PsikologiPengen Punya Mobil Sultan? Kenali Dulu Pilihan Populer dan Kelebihannya
Ia menegaskan bahwa siapa pun kontraktor pelaksana bukanlah masalah utama. Namun yang paling penting adalah fungsi pengawasan yang harus berjalan dengan baik demi menjamin kualitas pembangunan.
“Sering kali kami meminta informasi kepada pemerintah daerah terkait siapa saja yang menjadi mitra kerja dari berbagai proyek. Tapi sayangnya, permintaan itu tidak pernah direspons secara memadai,” ujarnya.
Menurut Sonia, bangunan yang diduga dikerjakan dengan spesifikasi tidak sesuai itu menghabiskan anggaran sekitar Rp200 juta. Namun sangat disayangkan, belum apa apa hasilnya justru mengecewakan karena tidak mampu bertahan lama.
“Ini pemborosan anggaran. Belum dipakai, sudah roboh. Bagaimana bisa memberikan manfaat jangka panjang kepada masyarakat?” tegasnya.
Ia pun menekankan bahwa setiap proyek yang menggunakan uang rakyat harus diawasi secara ketat sejak proses perencanaan hingga pelaksanaan. Pemerintah daerah juga diminta untuk lebih terbuka kepada legislatif demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami prihatin, kejadian seperti ini bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap proyek-proyek pemerintah. Jangan sampai kualitas dikorbankan karena lemahnya pengawasan,” tandas Sonia.
Dirinya berharap, insiden ini menjadi bahan evaluasi menyeluruh agar proyek-proyek ke depan tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga berkualitas dan bermanfaat jangka panjang. (kos)