4. Kenyamanan dan Kebutuhan Fungsional Tinggi
Selain faktor simbolik, alasan praktis juga memengaruhi keputusan membeli mobil mewah. Mobil orang kaya umumnya dirancang dengan standar kenyamanan dan keamanan tertinggi: kursi pijat, peredam suara kabin, sistem navigasi canggih, hingga fitur keselamatan berlapis.
Bagi orang-orang dengan mobilitas tinggi atau yang sering bepergian jauh, fitur-fitur ini sangat penting. Maka tak mengherankan jika Alphard, Vellfire, dan Mercedes-Benz S-Class menjadi favorit para pebisnis atau pejabat.
5. Kebutuhan untuk Tampil Beda dan Eksklusif
Dalam dunia para crazy rich, berbeda adalah nilai. Memiliki sesuatu yang langka atau eksklusif—termasuk dalam hal kendaraan—memberikan rasa kepuasan tersendiri. Rolls-Royce yang dibuat secara personalisasi atau Ferrari edisi terbatas memberikan sensasi bahwa si pemilik adalah bagian dari kelompok sangat terbatas.
Baca Juga:Ingin Cicipi Makanan Jepang Enak dan Lengkap? Mars Kitchen Bisa Jadi PilihanMulai dari Nol! Ini 10 Ide Bisnis Minim Modal yang Bisa Kamu Jalankan Sekarang Juga
Dari sisi psikologi sosial, hal ini dikenal sebagai ingroup favoritism—keinginan untuk membedakan diri dari massa dan bergabung dalam kelompok elite.
6. Dorongan Hedonis dan Sensasi Berkendara
Banyak pemilik mobil orang kaya membeli bukan hanya karena penampilan atau status, tapi karena mereka benar-benar menikmati sensasi mengendarainya. Suara mesin Ferrari yang menggelegar, kenyamanan kabin Bentley, atau sistem hiburan di Alphard memberikan pengalaman emosional yang memuaskan.
Dorongan ini berasal dari hedonic motivation—kecenderungan manusia untuk mencari kesenangan dan pengalaman yang menyenangkan secara instan.
7. Pengaruh Sosial dan Lingkungan
Lingkungan sosial juga sangat memengaruhi keputusan seseorang dalam membeli mobil orang kaya. Jika seseorang berada dalam komunitas di mana mobil mewah adalah norma, maka ada tekanan sosial tersendiri untuk ikut serta, meskipun itu tidak disadari.
Misalnya, seorang pengusaha yang menghadiri pertemuan bisnis dengan mitra-mitra yang semuanya datang dengan mobil mewah, akan cenderung mengikuti standar tersebut untuk menjaga citra dan kredibilitas.
8. Mobil Sebagai Media Personal Branding
Di era media sosial, mobil mewah tidak hanya diparkir di garasi, tetapi juga dipamerkan di Instagram atau YouTube. Mobil kini menjadi bagian dari branding seseorang. Seorang konten kreator, musisi, atau influencer yang tampil dengan Lamborghini Aventador, misalnya, akan mendapat persepsi sebagai figur sukses, berani, dan bergaya hidup tinggi.