Kegiatan PkM Dosen Keperawatan UPI di Desa Citimun

Kegiatan PkM Dosen Perawatan UPI di Desa Citimun, Tingkatkan Kesadaran Risiko Hipertensi pada Keluarga Melalui
Ketua PkM Tim Dosen Keperawatan UPI Kampus Sumedang Popi Sopiah SKp.MBio Med berikan penjelasan pada kegiatan PkM di Desa Citimun, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang Sabtu (5/7).(istimewa)
0 Komentar

Kemudian tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi dapat dikendalikan melalui terapi bersifat farmakologis maupun non-farmakologis. Terapi obat untuk hipertensi mencakup diuretik, penghambat beta-adrenergik, vasodilator, penghambat saluran kalsium, serta penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE).

Salah satunya dengan pengobatan non farmakologis yaitu Slow Deep Breathing (SDB), merupakan intervensi berupa teknik relaksasi yang harus dilakukan pada setiap terapi hipertensi untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan yang turut berperan dalam regulasi tekanan darah penderita.

” Latihan Slow Deep Breathing ( SDB) merupakan teknik pernapasan dengan frekuensi bernapas kurang dari 10 kali permenit dan fase inhalasi yang panjang,” katanya.

Baca Juga:Berteman dengan Orang Sukses: Salah Satu Cara Cepat Kaya yang TerlupakanCara Cepat Kaya dengan Ide Gila yang Tak Pernah Kamu Pikirkan

” Selain dengan pola latihan SDB, tanaman obat tradisional seperti kunyit dan jahe merah bisa dijadikan alternatif pilihan lain, dengan mengembangkan potensi lokal daerah berbagai tanaman herbal bisa dijadikan obat penurun tekanan darah,” imbuhnya.

Popi juga mengatakan, peningkatan kesadaran masyarakat wilayah sasaran menjadi aspek penting untuk mengatasi permasalahan hipertensi. Masyarakat diharapkan memahami berbagai upaya pencegahan faktor risiko PTM termasuk hipertensi agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan sejahtera.

“Salah satu solusi untuk menekan kejadian hipertensi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat salah satunya melalui edukasi pendidikan kesehatan dan pendampingan kepada masyarakat,” ucapnya.

Hipertensi dapat dikontrol dengan berbagai upaya menjaga gaya hidup. Hal ini dapat tercapai jika pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan perawatan hipertensi baik. Promosi kesehatan melalui komunikasi, informasi, dan edukasi merupakan pilihan yang baik.

“Berdasarkan latar belakang diatas maka kami tertarik untuk mengambil topik pengabdian kepada masyarakat yaitu “Peningkatan Kesadaran Risiko Hipertensi pada Keluarga Beresiko Melalui Pendampingan Terapi Modalitas: Slow Deep Breathing (SDB), Tanaman Obat Tradisional, dan Pemeriksaan Darah Rutin di Desa Citimun Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang”ungkapnya.

Lebih jauh Popi menuturkan, metode pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melalui edukasi pelatihan kader kesehatan dan pendampingan kelompok keluarga binaan dengan komorbid hipertensi.

” Pelatihan dan edukasi ini berfokus pada pertama therapi Modalitas, Slow Deep Breathing (SDB), kedua pemanfaatan tanaman obat tradisional, dan ke tiga pemantauan tekanan darah rutin,” katanya.

0 Komentar