Desa Cileles Jadi Laboratorium Hidup

Desa Cileles Jadi Laboratorium Hidup
Program Living Lab resmi diluncurkan di Fesa Cileles Kecamatan Jatinangor ini sebagai percontohan kolaborasi kampus dan masyarakat dalam mengelola sampah dan memperkuat ketahanan sosial.(Engkos/Sumeks)
0 Komentar

Sementara itu, Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum., menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan untuk mendukung budidaya ikan lele dan nila yang digeluti warga Cileles.

“Alat ini adalah bagian dari riset terapan dalam Living Lab, untuk meningkatkan produktivitas budidaya sekaligus jadi alat belajar mahasiswa,” ujarnya.

Lebih jauh, Dadang menegaskan bahwa pendekatan teknologi ini tidak berhenti di pertanian atau perikanan. Dampaknya diproyeksikan merambah ke lahirnya UMKM baru yang terintegrasi dengan sektor industri kreatif dan pariwisata lokal.

Baca Juga:Kegiatan PkM Dosen Keperawatan UPI di Desa CitimunBerteman dengan Orang Sukses: Salah Satu Cara Cepat Kaya yang Terlupakan

Dengan hadirnya Living Lab, Desa Cileles tak sekadar menjadi proyek contoh. Ia menjadi bukti bahwa sinergi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat bisa menciptakan solusi konkret menuju transformasi desa yang berdaya dan berkelanjutan.

“Ini baru awal,” tutup Fajar. “Kami ingin Sumedang menjadi rumah bagi inovasi-inovasi masa depan, sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045.” (kos)

0 Komentar