ISBI dan Pemkab Sumedang Hidupkan Geotheater Rancakalong Jadi Pusat Budaya

ISBI dan Pemkab Sumedang Hidupkan Geotheater Rancakalong Jadi Pusat Budaya
Pemerintah Kabupaten Sumedang menggandeng Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung
0 Komentar

RANCAKALONG – Semangat pelestarian budaya lokal kembali menyala di Rancakalong. Pemerintah Kabupaten Sumedang menggandeng Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung untuk menghadirkan sebuah event budaya bertajuk “Hanjuang di Kutamaya”, yang akan digelar selama satu bulan penuh di Geotheater Rancakalong, mulai 22 Juli hingga 23 Agustus 2025.

Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia tingkat Kabupaten Sumedang dan diharapkan mampu menjadi tonggak kebangkitan Geotheater sebagai ruang hidup bagi seni dan budaya masyarakat.

Sekretaris Daerah Sumedang, Tuti Ruswati, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan ISBI Bandung adalah langkah strategis untuk menghidupkan Geotheater yang selama ini hanya sesekali digunakan. Ia berharap ruang terbuka tersebut bisa menjadi pusat kegiatan seni yang dinamis dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Baca Juga:Menara BTS di Mekarbakti Aktif Lagi, Satpol PP Pastikan Izin Masih dalam Proses VerifikasiDPRD Sumedang Optimis, Pembangunan MAN IC Bakal Jadi Pusat Pendidikan Unggulan

“Dengan kegiatan seperti ini, Geotheater tidak hanya menjadi tempat pertunjukan, tapi juga motor penggerak budaya. Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini,” ujar Tuti usai menerima audiensi dari jajaran ISBI Bandung, Rabu, 19 Juli 2025.

Acara Hanjuang di Kutamaya nantinya akan menampilkan beragam pertunjukan seni kolaboratif. Mulai dari drama tari khas Rancakalong, pameran kuliner tradisional, hingga peragaan busana berbasis etnik dan potensi pariwisata lokal.

Yang menarik, mahasiswa ISBI yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Rancakalong akan turut andil sebagai penggerak acara. Mereka tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga akan melatih anak-anak setempat menari. Anak-anak inilah yang kelak akan naik ke panggung utama dan menjadi bintang pertunjukan.

“Melalui pendekatan ini, kita tidak hanya menyuguhkan hiburan, tapi juga menanamkan nilai budaya sejak dini. Anak-anak diajak jadi pelaku, bukan sekadar penonton,” tutur Tuti.

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak akan berhenti pada perayaan seremonial saja. Pemkab Sumedang berencana mengintegrasikan Hanjuang di Kutamaya ke dalam agenda tahunan budaya Rancakalong, sehingga kesinambungan kegiatan dapat terjaga.

“Kita ingin menyatukan tradisi dan inovasi, mempertemukan kampus dengan desa. Ke depannya, Geotheater bisa terus aktif, tak hanya saat momen peringatan, tapi juga dalam keseharian warga sebagai ruang budaya yang hidup,” tutupnya. (kos)

0 Komentar