“Ini sudah yang ke-5, ada sekitar 10 kabupaten/kota untuk untuk minggu ini saja. Satu bulan ini diinstruksikan untuk operasi pasar. Dipilih kira-kira yang inflasinya paling tinggi, kami akan masuk ke sana,” katanya.
Komoditas bahan pokok yang dijual di GPM diambil dari gapoktan-gapoktan di Jawa Tengah.
Gerakan ini juga berfungsi untuk memutus rantai pasok atau distribusi bahan pokok dari petani ke konsumen.
Baca Juga:Percepat Penanganan Stunting, Pemprov Jateng Perkuat Sinergi dengan BKKBNPLN UID Jawa Barat dan Kejati Jabar Teken Kerja Sama Strategis Perkuat Tata Kelola Perusahaan
Maka harga jual bahan pokok bisa lebih stabil karena tidak melewati rantai pasok yang panjang.
“Untuk gula pasir dan minyak goreng kami ambil dari PT. Memang, ada subsidi transportasi dari pemerintah, termasuk untuk beras dari Bulog,” kata Totok.
Adapun bahan pokok yang dijual pada GPM di Temanggung terdiri atas 100 ton beras, 2.000 liter minyak goreng, 400 kg gula pasir, 600 kg telur, 200 kg bawang merah, 200 kg bawang putih, serta cabai dan sayuran lainnya sebanyak 50 kg.
“Perbandingan harganya gula pasir di luar sampai Rp17.000 per kg, kita jual Rp14.000 di sini. Beras di GPM dijual Rp11.000 per kg, minyak goreng dijual Rp14.000. Operasi pasar ini diharap dapat menekan harga bahan pokok di pasaran,” jelasnya. (*)