KOTA – SD Negeri Karapyak 1 menyelenggarakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru Tahun Ajaran 2025/2026.
Sebanyak 56 siswa baru mengikuti program tersebut yang berlangsung selama lima hari, mulai 14 hingga 18 Juli 2025.
Kepala SD Negeri Karapyak 1, Eva Walipah, M.Pd., menjelaskan bahwa MPLS bertujuan membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah, baik secara fisik, sosial, maupun emosional.
Baca Juga:Melanggar Etik, Anggota Brimob Cecep Ridwan Dipecat Tidak HormatKapolsek Jatinangor Ajak Siswa Baru SMAN Jatinangor Jadi Pelajar Tertib dan Sadar Hukum
“Tujuannya agar peserta didik baru bisa lebih mudah beradaptasi dan menjalin interaksi positif dengan seluruh warga sekolah,” ujarnya, Rabu (16/7).
Eva menyebutkan, dalam MPLS tahun ini terdapat tujuh materi utama, yakni:
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seperti bangun pagi, salat, belajar, tidur tepat waktu, olahraga, bermasyarakat, dan salat dhuha.
Pertemuan Pagi Ceria, meliputi senam, menyanyikan lagu kebangsaan, dan doa bersama.
Profil Lulusan, membentuk karakter siswa yang religius, empatik, dan menjauhi isu-isu negatif.
Pengenalan dan Interaksi Positif, yaitu membina siswa agar dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekolah.
Pengenalan Sarana dan Prasarana, seperti ruang kelas, perpustakaan, UKS, toilet, mushola, kantin, dan lapangan.
Baca Juga:TPK Desa Didorong Lebih Profesional, Cimanggung Dorong Transparansi Pembangunan Lewat Pelatihan BKADWarga Bandung, Cirebon, Majalengka Pasti Suka 9 Wisata Sumedang Dekat Exit Tol Cisumdawu Ini
Pengenalan Lingkungan dan Sekitar Sekolah, agar siswa memahami kondisi dan lingkungan sekolah secara menyeluruh.
Pengenalan Visi, Misi, Ekstrakurikuler, dan Budaya Sekolah, untuk membentuk rasa cinta terhadap sekolah dan minat dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Selama MPLS berlangsung, peserta didik didampingi oleh guru dan juga orang tua. Pihak sekolah juga membentuk tim khusus untuk mengawasi jalannya kegiatan.
“MPLS ini adalah program yang sangat penting. Harapannya, peserta didik baru bisa merasa nyaman dan senang berada di sekolah, serta lebih siap mengikuti proses pembelajaran,” tutup Eva Walipah. (kki)