Bantuan Saprodi dan Sarana Tani Jadi Harapan Baru Petani Tembakau Sumedang

Bantuan Saprodi dan Sarana Tani Jadi Harapan Baru Petani Tembakau Sumedang
Bantuan Saprodi dan Sarana Tani Jadi Harapan Baru Petani Tembakau Sumedang
0 Komentar

SUMEDANG – Program bantuan untuk petani tembakau di Kabupaten Sumedang kembali digulirkan melalui dana dari pajak rokok. UPTD Agrobisnis Tembakau setempat kini tengah memfokuskan penyaluran bantuan tersebut ke wilayah Tanjungsari dan Sukasari.

Fokus bantuan kali ini diarahkan pada penyediaan sarana produksi (saprodi) bagi sekitar 40 petani yang tersebar di dua kecamatan tersebut. Selain itu, program ini juga mencakup pembangunan jalan usaha tani serta pengadaan fasilitas pasca panen seperti rumah pengering.

Kepala UPTD Agrobisnis Tembakau Kabupaten Sumedang, Dadi Runadi mengatakan, bahwa sekitar 40 petani di Kecamatan Tanjungsari dan Sukasari akan menjadi penerima manfaat bantuan ini secara bertahap.

Baca Juga:Ikan Nila dan Gurame, Andalan Baru Ketahanan Pangan di SumedangIngin Kaya? Baca Doa Ini Sebelum Tidur dan Rasakan Manfaatnya

Bantuan tersebut akan difokuskan pada penyediaan saprodi. Termasuk pembangunan jalan usaha tani, dan pengadaan fasilitas pasca panen seperti rumah pengering.

Dadi menjelaskan bahwa alokasi bantuan berasal dari dua sumber, yaitu dari tingkat provinsi dan kabupaten. Bantuan yang bersumber dari provinsi akan segera disosialisasikan dengan fokus pada penyediaan pupuk, pestisida, dan sarana produksi lainnya.

“Sedangkan yang bersumber dari kabupaten sudah disentralkan di wilayah Tomo. Berupa jalan usaha tani dan juga pupuk,” kata Dadi kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Dadi, dukungan melalui dana pajak rokok ini sangat dirasakan manfaatnya oleh petani, khususnya dalam menghadapi kendala produksi yang selama ini menjadi tantangan utama dalam budidaya tembakau.

“Dengan adanya DBHCHT ini, masalah seperti pupuk atau kendaraan air bisa teratasi. Sehingga dengan kebutuhan terpenuhi, maka aktivitas pertanian di bidang tembakau berjalan lancar,” ujarnya.

Namun demikian, ia juga menyoroti beberapa kebutuhan mendesak lainnya yang masih belum terpenuhi, terutama di wilayah Tanjungsari dan Sukasari yang memiliki cukup banyak petani pengolah.

“Kemudian juga alat-alat pertanian untuk budidaya juga masih kurang maksimal,” tambahnya.

Baca Juga:Mobil Favorit Crazy Rich Indonesia: Dari Film ke Dunia NyataBukan Hanya Tampilan: Ini Performa Gila di Balik Mobil-Mobil Para Miliarder

Berdasarkan data yang dihimpun UPTD Agrobisnis Tembakau, lahan tembakau di Kecamatan Tanjungsari tercatat mencapai sekitar 229 hektare, dengan sebaran terbanyak berada di Desa Kadakajaya dan Pasigaran.

Sementara di Kecamatan Sukasari, lahan tembakau mencapai sekitar 215 hektare, tersebar di Desa Genteng dan Sukasari.

0 Komentar