SUMEDANG – Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Sumedang menyambut baik dan mengapresiasi peresmian Koperasi Merah Putih, sebagai langkah nyata untuk memperkuat ekonomi masyarakat pedesaan melalui model usaha kolektif yang berdaya saing.
Hal tersebut disampaikan Ketua APDESI Kabupaten Sumedang, Welly Sanjaya SP., saat menghadiri acara peluncuran 80 ribu Koperasi Merah Putih Desa dan Kelurahan secara serentak se-Indonesia, secara zoom meeting oleh Presiden Indonesia Prabowo Subiyanto untuk kabupaten Sumedang di laksanakan di Desa Mekarjaya Kecamatan Sumedang Utara, Senin (21/7)
Dia juga mengatakan, bahwa kehadiran Koperasi Merah Putih merupakan terobosan penting dalam rangka memberdayakan perekonomian desa dan memperluas akses layanan yang sangat dibutuhkan oleh warga.
Baca Juga:Pemdes Jatihurip Sambut KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati BandungUIN Sunan Gunung Djati Terjunkan 44 Mahasiswa Peserta KKN Sisdamas
“Ini merupakan langkah dari pemerintah untuk memajukan, memberdayakan ekonomi masyarakat perdesaan dengan menyediakan berbagai akses layanan dari mulai ketersediaan sembako, nanti sinergis dengan Bulog, ketersediaan apotek dengan Kimia Farma, hingga ketersediaan gas LPG,” ujar Welly.
Ia menambahkan, melalui koperasi ini, diharapkan rantai distribusi barang-barang kebutuhan pokok bisa dipangkas sehingga masyarakat desa sebagai anggota koperasi dapat membeli sembako dengan harga yang lebih terjangkau.
“Mudah-mudahan nanti diharapkan barang-barang sembako bisa sampai kepada anggota, untuk memutuskan rantai distribusi tersebut. Jadi harga yang diterima oleh anggota, betul-betul harga subsidi yang diterima oleh anggota,” jelasnya.
Terkait isu pemberantasan praktik rentenir atau yang dikenal dengan istilah Bank Emok, Welly menegaskan pentingnya keterlibatan perbankan dalam pembinaan koperasi, terutama pada aspek simpan-pinjam.
“Mungkin nanti harus ada pendampingan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) kalau untuk masalah simpan-pinjam. Saya berharap memang semua pelatihan tersebut yang intensif dan dipegang, dibimbing oleh bank-bank Himbara. Supaya bagaimana pemberian pinjaman tersebut tidak menjadikan kredit macet nanti. Harus ada pendampingan lah,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan koperasi tidak hanya tergantung pada niat baik, tapi juga pada tata kelola yang sehat dan pendampingan administratif yang berkelanjutan.
“Tapi memang koperasi juga harus ada pendampingan yang sangat serius dari pendampingan administrasi, laporan keuangan dan semuanya biar tidak terjadi kredit macet seperti itu,” imbuhnya.