“Pengetahuan itu tidak hanya dari bangku sekolah. Kami juga belajar dari para petani. Inilah yang kami sebut ‘Windows Show of Season’—kami ingin setiap tahun ada penanaman tembakau bersama sebagai bentuk dedikasi akademisi untuk pertanian Indonesia,” ucap Elly.Ia pun mengajak semua pihak untuk kembali menyadari potensi agrikultur sebagai kekuatan bangsa sejak masa kolonial.
“Kenapa Belanda tertarik pada Indonesia? Karena produk pertaniannya. Ini yang harus kita sadari. Apa pun yang kita tanam di sini bisa tumbuh. Ini bukti Indonesia sebagai negara agraris yang patut dibanggakan,” tambahnya.Kegiatan yang berlangsung di kawasan Kampus Unwim Tanjungsari itu ditutup dengan penanaman tembakau secara simbolis oleh unsur pimpinan daerah, akademisi, dan petani. Dialog interaktif juga digelar untuk menampung aspirasi petani sekaligus merumuskan langkah strategis dalam pengembangan tembakau ke depan.
Dengan semangat gotong royong dan kemitraan yang erat, Sumedang menatap masa depan pertanian tembakau yang tak hanya kuat secara ekonomi, tapi juga inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman.***