“Kehadiran peserta lintas daerah ini menjadi bukti bahwa KAA bukan hanya komunitas kedaerahan, tetapi telah menjelma menjadi wadah silaturahmi, tukar gagasan, dan kerja-kerja sosial yang melintasi batas geografis,” imbuhnya.
Lebih jauh Asep Dedi menegaskan, komunitas KAA akan terus berperan aktif dalam kehidupan sosial, keagamaan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi.
“Visi komunitas ini senantiasa selaras dengan nilai-nilai kebangsaan dan pembangunan nasional,” katanya.
Baca Juga:Bupati dan Wabup Sumedang Jalan Kaki Susuri Keindahan BuahduaKantor Disparbudpora Sumedang akan Disulap Jadi Pusat Informasi Sejarah dan budayaÂ
Kami, sambung Asep, sangat mendukung dan mengikuti arah kebijakan pemerintah, khususnya pemerintahan Prabowo-Gibran yang mendorong kolaborasi masyarakat sipil untuk pembangunan karakter, sosial dan budaya.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ziarah dan rajah bukan sekadar seremoni, tetapi memiliki nilai edukatif dan reflektif untuk menumbuhkan rasa cinta kepada tanah kelahiran, menghargai jasa pendahulu, dan membangkitkan semangat untuk berbuat lebih baik bagi sesama.
Milangkala KAA ke-10 Dirancang Lebih Besar: Khitanan Massal, Tabligh Akbar dan Hiburan Rakyat
Tak berhenti sampai di situ, Asep Dedi juga mengumumkan bahwa Milangkala ke-10 KAA Sumedang yang akan datang akan digelar secara lebih besar dan terbuka untuk masyarakat umum. Beberapa agenda utama yang telah dirancang di antaranya: Khitanan massal gratis, tablig akbar bersama ulama nasional serta hiburan rakyat bertema kebudayaan Sunda dan religi.
“Rencananya, kegiatan tersebut akan digelar di kawasan pusat kota Sumedang sebagai bentuk dedikasi KAA kepada masyarakat luas,” ungkapnya.
Agenda Rutin: Tauziah Keliling Tiap Bulan, Menyentuh Warga Hingga ke Pelosok
Sebagai bentuk penguatan spiritual dan silaturahmi internal, KAA Sumedang juga akan mengaktifkan kegiatan tauziah keliling setiap minggu ke-2 setiap bulan, yang akan dilaksanakan secara bergiliran di kediaman para anggota. Program ini menjadi bentuk dakwah yang inklusif, dengan pendekatan kekeluargaan dan semangat kebersamaan.
Baca Juga:ASN Ngangkot Hari Jumat, Bupati: Dukung Ekonomi UMKM dan Pembayaran DigitalWakil Ketua DPRD Sumedang:Â Pramuka dapat Menjadi Ruang Pembinaan Karakter di Tengah Tantangan Zaman
Dengan mengusung motto “Ti Asep, Ku Asep, Keur Balarea”, KAA Sumedang hadir bukan hanya untuk anggotanya, tetapi juga untuk masyarakat umum melalui berbagai program sosial, keagamaan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.
“KAA ini milik kita bersama. Dari Asep untuk Asep, tapi juga untuk semua masyarakat. Kita ingin terus menebar manfaat, menjadi pribadi yang beragama, peduli sosial, melek ekonomi, dan haus ilmu,” tutup Asep Dedi dengan semangat. (red)