sumedangekspres, VIRAL – Video yang di posting oleh akun @fakta.indo pada Senin (28/7) dengan cepat menjadi viral di media sosial.
Video yang menunjukkan aksi kekerasan massa saat merusak fasilitas rumah doa umat Kristen tersebut menyita perhatian warganet dan menimbulkan banyak reaksi serta kritik tajam.
Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (27/7) di Kawasan Kelurahan Padang Serai, Kota Padang ketika puluhan anak sedang mempelajari agama Kristen.
Baca Juga:Viral, Seorang Ibu Dipaksa Keluar dari Taksi Online Lantaran Diamuk Tukang Ojek PangkalanBerikan Pengarahan bagi Jajaran Kanwil BPN Provinsi NTB, Wamen Ossy Titipkan Empat Pesan
Massa dilaporkan merusak bangunan dengan kayu dan batu sambil meneriakkan tuntutan pembubaran kegiatan ibadah.
Pendeta Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah Padang, F. Dachi, mengungkapkan bahwa saat kejadian, puluhan anak sedang mengikuti pelajaran agama.
Beberapa pelaku disebut membawa senjata tajam dan merusak fasilitas rumah doa.
Dua anak berusia 9 dan 11 tahun menjadi korban pemukulan. Salah satunya mengalami cedera kaki dan tidak bisa berjalan, sementara yang lain mengalami luka di bagian bahu.
Keduanya telah dilarikan ke rumah sakit.
“Saat itu datang bapak RT dan pak Lurah. Mereka memanggil saya dan membawa saya ke belakang. Salah satu diantara mereka menyatakan untuk bubarkan dan hentikan kegiatan. Lalu terjadilah insiden itu. Satu anak kakinya cedera dan tidak bisa jalan karena dipukul dengan kayu. Satu lagi bagian bahunya juga dipukul dengan kayu. Keduanya sudah dibawa ke rumah sakit,” papar Dachi.
Atak kejadian tersebur Wali Kota Padang, Fadli Amran, ikut merespon dan mengkonfirmasi jika insiden ini dipicu miskomunikasi antara warga dan pengelola rumah doa.
Ia menyampaikan permintaan maaf kepada pihak korban dan menyebut insiden tersebut dipicu oleh miskomunikasi antara warga dan pengelola rumah doa.
Baca Juga:Wamen Ossy Serahkan Sertipikat Tanah di Lombok Barat, Bukti Negara Hadir Lindungi Hak RakyatSinergi PLN UP3 Sumedang dan Bapenda Kabupaten Sumedang Optimalkan Peran PBJT-TL Pada Pembangunan Daerah
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama, serta menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Wakapolda Sumatera Barat, Brigjen Pol Solihin, menyatakan bahwa sembilan orang terduga pelaku telah diamankan. Ia juga membuka kemungkinan jumlah pelaku akan bertambah seiring proses penyelidikan.