sumedangekspres – Keberadaan MTs Istighfarlah yang berada di daerah pelosok Sumedang, atau tepat nya di Dusun Kareumbi RT 01 RW 03, Desa Margalaksana Sumedang Selatan, masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Pasalnya, madrasah tsanawiyah yang berdiri sejak 2010 itu, lahir dari keprihatinan masyarakat setempat terhadap sulitnya akses pendidikan, terutama bagi warga ekonomi menengah ke bawah.
Kepala MTs Istighfarlah, Imadudin, menyampaikan, latar belakang pendirian madrasah tsanawiyah itu bermula dari kebutuhan mendesak warga, terhadap lembaga pendidikan setingkat SMP.
Baca Juga:Disdik Tanggapi Kebijakan Study Tour di SumedangRuas Jalan Darangdan–Padasuka Makin Nyaman, Warga Apresiasi Pemeliharaan Berkala
“Waktu itu transportasi sangat menjadi kendala. Anak-anak enggan berjalan kaki jauh, motor belum mampu dibeli, ojek pun mahal. Akhirnya masyarakat dan para tokoh berembuk, dan Alhamdulillah mendapat dukungan dari Pak Dony Ahmad Munir, yang saat itu menjabat Anggota DPR RI,” jelas Imadudin menuturkan kepada wartawan, Selasa (29/7).
Sejak awal berdiri, kata Imadudin, MTs Istigfarlah mengusung semangat pendidikan tanpa pungutan.
Para siswa tidak dikenai biaya apapun, bahkan disediakan seragam, sepatu, dan buku secara gratis.
“Yang tidak kami sediakan hanya makan. Tapi sekarang Alhamdulillah, pemerintah pusat telah memberikan bantuan makan bergizi gratis,” ujar Imadudin.
Namun, kata Imadudin, di balik semangat mulia tersebut, MTs Istighfarlah kini menghadapi tantangan besar. Ruang guru mengalami kerusakan yang sangat memprihatinkan.
Selain bangunan yang nyaris roboh, plafon ruangan tersebut pun, separuhnya ambrol bahkan sampai diganjal dengan menggunaka sebatang bambu. Bahkan lebih parahnya lagi, sebagian ruangan tersebut sudah tak beratap.
Bukan hanya ruang guru saja, bangunan mushala pun kondisinya sangat memprihatinkan.
Baca Juga:PLN Icon Plus SBU Regional Jawa Barat Turut Serta Mensupport Layanan Ketenagalistrikan Dalam Event PengukuhanPLN Icon Plus SBU Jabar Dukung Optimalisasi Stabilitas Koneksi dalam Acara Seleksi Presentasi Inovasi pada SPK
Wajar saja, lantaran sejak tahun 2023 hingga saat ini, ruangan tersebut belum tersentuh perbaikan.
“Kondisi fisik sekolah memang memprihatinkan. Ruang guru juga sangat tidak layak, apalagi bangunan ini berdiri di bawah rindangnya pohon karet. Tapi kami terus berjuang. Hari ini, alhamdulillah Pak Kabag Kesra bersama Kasi Madrasah Kemenag Sumedang datang langsung dan sudah meminta gambar untuk pengajuan ulang,” kata Imadudin penuh harap.
Dengan jumlah siswa saat ini sebanyak 40 orang, Imadudin berharap pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat bisa lebih memperhatikan madrasah kecil seperti MTs Istighfarlah.