Intinya adalah menghindari konfrontasi langsung dan tetap bersikap sopan.
6. Manfaatkan Keberadaan Orang Lain
Jika berada di tempat umum, usahakan mendekat ke keramaian atau orang lain.
Jika memungkinkan, minta bantuan secara diam-diam atau dengan kode tertentu. Pelaku biasanya enggan melakukan aksinya di hadapan banyak orang.
7. Gunakan Aplikasi Keamanan atau Tombol Darurat
Saat ini sudah banyak aplikasi keamanan yang memungkinkan pengguna mengirimkan sinyal darurat ke kontak terpercaya atau langsung ke kepolisian.
Beberapa ponsel juga memiliki fitur tombol SOS. Pelajari cara mengaktifkannya.
8. Laporkan ke Pihak Berwajib
Segera laporkan insiden pemalakan kepada polisi atau pihak keamanan setempat.
Baca Juga:Golok yang Digunakan Membacok Pedagang Diamankan Polisi dari Kontrakan PelakuPedagang Jadi Korban Kekerasan di Jatinangor, Dua Jari Luka Akibat Golok
Sertakan informasi lengkap seperti waktu, lokasi, ciri-ciri pelaku, dan kronologi kejadian.
Pelaporan ini tidak hanya penting untuk menindak pelaku, tapi juga untuk mencegah kejadian serupa terjadi pada orang lain.
9. Waspadai Lokasi Rawan
Hindari berjalan sendirian di tempat sepi atau dikenal rawan kejahatan, terutama pada malam hari.
Jika terpaksa, ajak teman atau gunakan jasa ojek online resmi yang lebih aman.
10. Ikuti Pelatihan Bela Diri
Meski tidak dianjurkan melawan pelaku secara langsung, kemampuan bela diri tetap berguna untuk perlindungan diri di situasi mendesak.
Pilih pelatihan yang fokus pada teknik meloloskan diri dari cengkeraman atau ancaman.
Kesimpulan
Menghadapi pemalakan memang bukan hal mudah. Namun, dengan sikap waspada, tenang, dan strategi yang tepat, kita bisa meminimalkan risiko menjadi korban.
Baca Juga:Berawal Minta Uang, SK Akhirnya Bacok Pedagang di Depan PT KahatexPolisi Imbau Warga Tak Takut Lapor, Usai Tangkap Pelaku Penganiayaan di Jatinangor
Ingat, keselamatan diri tetap yang utama. Jangan ragu melapor jika mengalami atau menyaksikan pemalakan, karena keberanian satu orang bisa menyelamatkan banyak orang lainnya.***