Dari Keluarga Kerajaan ke Ruang Publik: Perjalanan Museum Prabu Geusan Ulun Sejak 1973

Dari Keluarga Kerajaan ke Ruang Publik: Perjalanan Museum Prabu Geusan Ulun Sejak 1973
Dari Keluarga Kerajaan ke Ruang Publik: Perjalanan Museum Prabu Geusan Ulun Sejak 1973 (ist)
0 Komentar

sumedagekspres – Museum Prabu Geusan Ulun menjadi salah satu destinasi budaya yang memiliki nilai historis tinggi di Kabupaten Sumedang.

Perjalanan panjangnya dimulai dari ruang terbatas keluarga kerajaan, hingga kini terbuka luas bagi publik untuk mengenal lebih dekat sejarah dan warisan Sumedang Larang.

Melansir laman museumprabugeusanulun.org, museum ini berdiri pada 11 November 1973 dengan nama awal Selayang Pandang Museum, yang saat itu hanya bisa diakses oleh kalangan internal keluarga kerajaan Sumedang.

Baca Juga:Menakar Jatinangor Sebagai Kawasan Pendidikan yang Rentan, Begini Kata Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UnpadBhabinkamtibmas Kawal Penyaluran BLT Dana Desa di Sindulang, 36 Warga Terima Bantuan

Transformasi besar terjadi pada seminar sejarah Hari Jadi Sumedang, yang berlangsung antara 7–13 Maret 1974, di mana para ahli sejarah Jawa Barat mengusulkan agar museum ini dibuka untuk umum dengan nama baru: Museum Prabu Geusan Ulun.

Usulan ini kemudian diwujudkan, dan museum secara resmi dibuka untuk masyarakat pada 24 Januari 1985.

Museum ini dikelola oleh Yayasan Pangeran Sumedang, dan memiliki visi untuk terpeliharanya wakaf peninggalan para leluhur Sumedang.

Di dalamnya tersimpan berbagai benda pusaka, senjata tradisional, alat musik, hingga lukisan bersejarah yang menjadi saksi perkembangan budaya dan kekuasaan di Tanah Sumedang.

Alamat, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Museum Prabu Geusan Ulun terletak di Jl. Prabu Geusan Ulun No.408, Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Lokasinya sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 50 meter dari Alun-alun Kota Sumedang dan berdampingan dengan Gedung Bengkok (Gedung Negara) serta berhadapan dengan gedung-gedung pemerintahan.

Adapun jam operasional museum dibuka pada hari Selasa sampai Kamis dan Sabtu hingga Minggu dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.

Baca Juga:612 Warga Desa Mekarjaya Dapat Bantuan BerasBanyak Keluarga Mampu yang Terdaftar KPM, Ini Salah Siapa? 

Museum ini tutup pada hari Senin, Jumat, dan hari libur nasional.

Untuk harga tiket masuk, pengunjung cukup membayar Rp5.000 untuk orang dewasa, Rp3.000 untuk anak-anak, dan Rp20.000 untuk wisatawan asing.

Bangunan Bersejarah dan Koleksi yang Mengesankan

Museum ini berdiri di atas lahan seluas ±2,3 hektare, dengan luas kompleks bangunan sekitar ±1,8 hektare.

Kompleksnya dikelilingi oleh tembok setinggi 2,5 meter yang dibuat pada 16 Agustus 1797.

Area ini juga dihiasi taman dan pepohonan langka, menciptakan suasana asri dan nyaman bagi pengunjung.

0 Komentar