Pedagang Busana Pasar Tanjungsari Terjepit Serbuan Toko Online, Omzet Turun Drastis

Pedagang Busana Pasar Tanjungsari Terjepit Serbuan Toko Online, Omzet Turun Drastis
Para pedagang busana di pasar tradisional Tanjungsari menghadapi tantangan berat akibat menjamurnya penjualan lewat platform daring
0 Komentar

TANJUNGSARI – Meski harga kebutuhan pokok di Pasar Tanjungsari relatif stabil menjelang HUT RI ke-80, para pedagang busana di pasar tradisional tersebut justru menghadapi tantangan berat. Mereka mengeluhkan penurunan omzet yang cukup tajam akibat menjamurnya penjualan lewat platform daring.

Encang, Koordinator Lapangan Pasar Tanjungsari, menyebut bahwa keluhan para pedagang busana terus berdatangan dalam beberapa bulan terakhir. Ia menilai tren belanja masyarakat yang bergeser ke toko online menjadi penyebab utama turunnya penghasilan pedagang konvensional.

“Penjualan online sekarang sangat marak dan ini jelas berdampak ke pedagang pasar. Mereka mengaku omzetnya turun jauh dari sebelumnya,” tutur Encang saat ditemui di area pasar, Kamis (7/8).

Baca Juga:Dari Bandung Cuma 1,5 Jam! Museum Prabu Geusan Ulun Bisa Jadi Destinasi SehariMenakar Jatinangor Sebagai Kawasan Pendidikan yang Rentan, Begini Kata Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Unpad

Ia menambahkan, pihak pengelola pasar akan menampung semua aspirasi tersebut untuk dibahas dan disampaikan kepada instansi terkait. Langkah ini diharapkan bisa membuka jalan solusi yang berpihak pada pedagang kecil.

Salah satu pedagang pakaian yang enggan di sebut namanya membenarkan kondisi yang semakin sulit. Menurutnya, sejak kemunculan berbagai aplikasi belanja online, pelanggan yang datang langsung ke kiosnya semakin berkurang.

“Dulu sebelum ada online shop, alhamdulillah omzet lumayan. Tapi sekarang, kadang sehari cuma laku satu dua potong,” ungkapnya dengan nada lesu.

Ia tak memungkiri bahwa kemudahan berbelanja lewat ponsel memang menjadi pilihan banyak orang, terlebih dengan harga yang kadang lebih murah. Namun, menurutnya, hal ini membuat pasar tradisional seperti terpinggirkan.

Di tengah tekanan dari sisi penjualan busana, harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, dan daging di Pasar Tanjungsari masih dalam kondisi stabil. Meski begitu, fluktuasi ringan sempat terlihat pada beberapa komoditas sayuran.

Dengan kondisi ini, para pedagang berharap adanya kebijakan atau program yang dapat membantu meningkatkan daya saing pasar tradisional. Mereka ingin pasar tetap hidup dan menjadi tempat pilihan warga untuk memenuhi kebutuhan, termasuk sandang.

“Kami bukan ingin mematikan online shop, tapi tolong juga jangan sampai pasar ditinggalkan. Kami hanya ingin tetap bertahan,” tutupnya. (kos)

0 Komentar