Tiga Santri  Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Melenggang ke MQK Nasional, Usai Menang di Jawa Barat

Tiga Santri  Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Melenggang ke MQK Nasional, Usai Menang di Jawa Barat
Tiga Santri  Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Melenggang ke MQK Nasional, Usai Menang di Jawa Barat
0 Komentar

sumedangekspres — Santri Pesantren Islam Internasional Terpadu Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Sumedang, kembali menorehkan prestasi gemilang, dalam ajang Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025.

MQK digelar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat di Pondok Pesantren Al-Basayriah 2 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Kamis (7/8).

Kepala Bagian Kurikulum sekaligus Pembina MQK Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah, Ust Firman Hambali menyampaikan, para santri yang diasuh Abuya Prof. Dr. (H.C.) K.H. Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi, MA itu antara lain,

Alief Wira Yudha Mustholih (Tafsir Jalalain – Tafsir Wustha)

Baca Juga:Warga Bogor Edarkan Tembakau Sintetis di Sumedang, Polisi Sita 100 Gram Siap Edar Pemkab Matangkan Persiapan Festival Pesona Jatigede 2025

Muhammad Ghani Al Ghifari (Adabul Alim Wal Muta’alim – Akhlaq Wustha)

Muhammad Regi Ramdhani (Riyadusholihin dan Manhaj Dzawi Nadzor – Hadits dan Ilmu Hadits Ulya)

“Atas prestasi ini, ketiganya akan mewakili Provinsi Jawa Barat di ajang MQK Nasional Tahun 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada 1–7 Oktober 2025 mendatang,” katanya melalui aplikasi perpesanan yang diterima Sumeks, Jumat (8/8).

Kami, kata Firman, mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari para guru, orang tua santri hingga seluruh civitas pesantren.

“Alhamdulillah, santri kami mampu mengukir prestasi di ajang prestisius tingkat provinsi,” imbuhnya.

Firman berharap doa dan dukungan dari semua pihak, agar para santri dapat kembali mengharumkan nama pesantren dan Provinsi Jawa Barat di tingkat nasional nanti.

“Musabaqoh Qiroatil Kutub bukan sekadar perlombaan, melainkan panggung intelektual bagi para santri yang mendalami kitab kuning, serta mencerminkan komitmen mereka terhadap khazanah keilmuan ulama salaf,” tutur Firman.

Baca Juga:Polres Sumedang Bangun SPPG, Dukung Percepatan Program Gizi dan Ketahanan Pangan NasionalPolisi Gandeng Santri Dukung Ketahanan Pangan 

Lebih jauh Firman mwngatakan, MQK adalah kompetisi bergengsi yang menunjukkan kecintaan santri terhadap literatur klasik Islam.

“Ini bukan hanya ajang lomba, tapi juga sarana pelestarian dan pewarisan ilmu,” pungkasnya. (red)

0 Komentar