Gamelan Sari Oneng: Nada Tradisi yang Masih Menggema di Museum Prabu Geusan Ulun

Gamelan Sari Oneng: Nada Tradisi yang Masih Menggema di Museum Prabu Geusan Ulun
Gamelan Sari Oneng: Nada Tradisi yang Masih Menggema di Museum Prabu Geusan Ulun (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Gamelan bukan sekadar instrumen musik, tetapi bagian dari napas budaya Sunda yang masih hidup. Di Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang, alunan nada tradisional Gamelan Sari Oneng masih bergema sebagai warisan tak ternilai yang terus dijaga.

Museum Prabu Geusan Ulun menyimpan sejarah panjang Kerajaan Sumedang Larang, dan salah satu koleksi paling istimewanya adalah seperangkat gamelan tua bernama Sari Oneng Parakansalak.

Gamelan ini disebut-sebut telah ada sejak era pemerintahan Bupati Sumedang Raden Soeria Atmadja atau Pangeran Mekah, dan menjadi representasi dari kekayaan budaya serta estetika masyarakat Sunda tempo dulu.

Baca Juga:Menakar Jatinangor Sebagai Kawasan Pendidikan yang Rentan, Begini Kata Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UnpadBhabinkamtibmas Kawal Penyaluran BLT Dana Desa di Sindulang, 36 Warga Terima Bantuan

Keunikan Sari Oneng tidak hanya terletak pada suara dan bentuknya, tetapi juga pada nilai sejarah dan keterkaitan eratnya dengan peradaban seni Sunda yang telah diakui dunia.

Asal-Usul Gamelan Sari Oneng

Gamelan Sari Oneng merupakan hasil karya para empu gamelan dari daerah Parakansalak, Sukabumi, yang dibuat sekitar tahun 1880-an.

Pada masa itu, Parakansalak dikenal sebagai pusat pengrajin gamelan terbaik di Tatar Sunda.

Gamelan ini akhirnya sampai di Sumedang dan disimpan sebagai bagian dari koleksi kebudayaan milik kerajaan.

Nama “Sari Oneng” diambil dari sosok seniman dan ahli gamelan terkenal yang berasal dari Parakansalak, yaitu Oneng.

Sementara “Parakansalak” merujuk pada daerah asalnya.

Daya tarik gamelan ini membuatnya pernah dibawa ke luar negeri dan ditampilkan di Paris pada 1889 dalam ajang pameran kebudayaan dunia (Exposition Universelle), dan mendapat perhatian luar biasa dari penonton mancanegara.

Bukti Perjalanan Budaya Sunda

Penempatan Sari Oneng di Museum Prabu Geusan Ulun bukan hanya sebagai koleksi pajangan, tetapi sebagai bukti penting dari perkembangan seni dan budaya Sunda yang pernah mencapai panggung internasional.

Baca Juga:612 Warga Desa Mekarjaya Dapat Bantuan BerasBanyak Keluarga Mampu yang Terdaftar KPM, Ini Salah Siapa? 

Sari Oneng adalah simbol dari kreativitas, ketekunan, dan keberanian masyarakat Sunda dalam memperkenalkan identitasnya ke dunia.

Dalam kondisi sekarang, gamelan tersebut tidak lagi difungsikan untuk pertunjukan rutin, namun tetap dirawat dengan baik agar tetap lestari.

Pihak museum menjadikannya ikon utama di antara koleksi lainnya, seperti keris, pusaka kerajaan, dan berbagai ornamen adat Sunda.

0 Komentar