Dosen dan Mahasiswa Keperawatan UPI Kampus Sumedang Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar di SMAN 2 Cimalaka

Dosen dan Mahasiswa Keperawatan UPI Kampus Sumedang Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar di SMAN 2 Cimalaka
Dosen dan Mahasiswa Keperawatan UPI Kampus Sumedang Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar di SMAN 2 Cimalaka
0 Komentar

CIMALAKA — Sebanyak 30 siswa SMAN 2 Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengikuti pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang diselenggarakan oleh tim dosen dan mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Sumedang, Selasa (29/7/2025). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mengusung tema “Kids Save Lives”, sebuah inisiatif global yang didukung oleh World Health Organization (WHO), dengan tujuan membekali generasi muda dengan keterampilan menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat medis.

Pelatihan yang berlangsung di aula SMAN 2 Cimalaka ini dihadiri oleh kedua Wakil Kepala Sekolah, yaitu Siti Nurjanah, S.Pd dan bapak Kusdiana, AG yang turut menyaksikan langsung antusiasme peserta selama kegiatan berlangsung. Keduanya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif kolaboratif antara perguruan tinggi dan sekolah menengah ini. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Siswa bukan hanya perlu cerdas secara akademik, tetapi juga siap secara keterampilan untuk menolong sesama, terutama dalam keadaan darurat,” ujar Siti Nurjanah, S.Pd.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh dosen Keperawatan UPI Kampus Sumedang ini dirancang secara komprehensif, mencakup materi teori dan praktik Bantuan Hidup Dasar, khususnya Resusitasi Jantung Paru (RJP). Para peserta tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga langsung mempraktikkan teknik RJP menggunakan manekin, simulasi kasus henti napas, serta prosedur meminta pertolongan dan pemeriksaan tanda-tanda vital sesuai kurikulum dari Resuscitation Council. Usia minimal 13 tahun telah terbukti mampu memahami dan melaksanakan RJP dengan efektif, sehingga siswa kelas X dan XI SMAN 2 Cimalaka menjadi sasaran utama pelatihan. Melalui program “Kids Save Lives”, diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan yang menularkan keterampilan BHD kepada teman, keluarga, dan masyarakat sekitar.

Baca Juga:Mimpi Anak-anak Sumedang Menapak Panggung DuniaUNPAD Terima 11.375 Mahasiswa Baru

“Kematian jantung mendadak bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Dalam 3–5 menit setelah jantung berhenti, otak mulai rusak permanen. Penolong pertama yang terlatih bisa menjadi penentu hidup-mati seseorang,” ujar salah satu dosen pendamping dari Prodi Keperawatan UPI Kampus Sumedang. Faktor pendukung pelaksanaan kegiatan ini antara lain fasilitas sekolah yang memadai, seperti ruang kelas yang luas, infokus, dan meja kursi yang nyaman. Selain itu, aktifnya siswa dalam kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) turut mempermudah proses pelatihan. Meski demikian, tim pengabdian mengakui adanya tantangan seperti padatnya jadwal akademik siswa dan keterbatasan alat peraga pelatihan.

0 Komentar