Langkah Pertama Menuju Timnas Dimulai dari Lapangan Desa

Langkah Pertama Menuju Timnas Dimulai dari Lapangan Desa
Langkah Pertama Menuju Timnas Dimulai dari Lapangan Desa (ist/Pinterest)
0 Komentar

JATINANGOR – Sore itu, di Lapangan Sepak Bola Desa Cileles, langkah-langkah kecil penuh semangat berlari mengejar bola. Bagi anak-anak desa ini, pertandingan yang mereka ikuti bukan sekadar memperebutkan Piala Kepala Desa Cileles, tetapi menjadi awal perjalanan panjang menuju mimpi besar: menjadi pemain sepak bola nasional.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang membuka acara Liga HUT ke-80 Kemerdekaan RI Tingkat Desa Cileles memberikan pesan yang mengena di hati para peserta. “Mimpi akan terwujud apabila anak-anakku berlatih keras, penuh dengan semangat,” katanya. Ia menekankan bahwa kemajuan hanya lahir dari keberanian untuk berkompetisi dan melatih diri.

Tahun ini, liga diikuti 18 klub dari Jatinangor. Tidak hanya bertanding, para pemain cilik juga mendapatkan kesempatan istimewa mengikuti Coaching Clinic bersama bintang Persib Bandung Dedi Kusnandar dan mantan pemain Persib Erwin Ramdani. Kehadiran mereka di lapangan desa memberi inspirasi langsung bahwa cita-cita menjadi pesepak bola profesional bukanlah mimpi yang mustahil.

Baca Juga:Dari Piala Kades Menuju Piala Bupati: Liga Desa Cileles Diharapkan Jadi Agenda BesarBukan Sekadar Main Bola, Liga Desa Cileles Bentuk Karakter dan Disiplin Anak

Kepala Desa Cileles Duduy Abdul Holik menegaskan bahwa ajang ini memang dirancang untuk memotivasi anak-anak agar berani bercita-cita tinggi. “Tujuannya memotivasi anak-anak Desa Cileles, khususnya, dan Jatinangor pada umumnya, untuk menjadi pemain nasional,” ujarnya. Ia berharap turnamen ini bisa terus berkembang, bahkan suatu saat menjadi Piala Bupati Sumedang.

Bagi anak-anak Desa Cileles, turnamen ini adalah lebih dari sekadar permainan bola. Di setiap peluit, sorakan penonton, dan umpan yang mereka lepaskan, tersimpan tekad untuk suatu hari mengenakan seragam timnas dan mengharumkan nama daerah—dimulai dari langkah pertama di lapangan desa yang sederhana ini

0 Komentar