Dari letaknya yang berada di ketinggian sekitar 645 meter di atas permukaan laut, benteng ini berfungsi sebagai titik observasi untuk mengawasi arah Bandung hingga Cirebon.
Hingga kini, Benteng Palasari masih berdiri cukup utuh meskipun ada beberapa bagian yang sudah mengalami kerusakan akibat usia.
Bagi pengunjung, suasana benteng seringkali menimbulkan kesan mistis karena beberapa ruangan dipercaya pernah digunakan sebagai tempat pemasungan tahanan.
Rute Menuju Gunung Palasari
Baca Juga:Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Toga Hill Sumedang untuk Liburan SeruFasilitas di Toga Hill Sumedang yang Bikin Betah Berlama-lama
Perjalanan menuju Gunung Palasari Sumedang cukup mudah ditempuh karena lokasinya dekat dengan pusat kota.
Dari Alun-alun Sumedang, pengunjung hanya perlu menempuh jarak sekitar 1,9 kilometer ke arah selatan. Jalurnya bisa diakses melalui Jalan Prabu Gajah Agung lalu masuk ke kawasan Kelurahan Kotakulon atau lewat gang di Desa Sindang Palay, Kecamatan Sumedang Selatan.
Bagi wisatawan yang datang dari arah Bandung, bisa mengambil jalur utama menuju Sumedang melalui Cileunyi – Tanjungsari – Sumedang Kota.
Setelah sampai di pusat kota, perjalanan dilanjutkan ke arah Kelurahan Kotakulon dengan petunjuk arah menuju Tahura Gunung Palasari.
Sementara dari arah Cirebon, jalur terbaik adalah melewati Tol Cipali keluar di Gerbang Tol Cimalaka, kemudian menuju pusat Kota Sumedang.
Dari sana, perjalanan dilanjutkan sekitar 10 menit hingga sampai di pintu masuk Gunung Palasari.
Akses jalan menuju lokasi sudah cukup baik, meski ada beberapa titik tanjakan yang cukup terjal.
Baca Juga:Daftar Wahana di Toga Hill Sumedang dan Daya TariknyaSpot Instagramable di Toga Hill Sumedang: Dari Golden Hour hingga City Light
Jika menggunakan mobil, pengunjung perlu lebih berhati-hati karena ada jalur yang rawan longsor saat musim hujan.
Oleh karena itu, kendaraan roda dua sering menjadi pilihan yang lebih praktis untuk mencapai kawasan benteng dan puncak gunung
Sejarah Gunung Palasari
Gunung Palasari memiliki sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri.
Berdasarkan catatan sejarah, kawasan ini sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Nama “Palasari” berasal dari bahasa Sunda, yaitu palas (sejenis pohon palas) dan sari (indah atau cantik).
Nama tersebut diberikan karena di sekitar kawasan ini banyak tumbuh pohon palas yang menambah keasrian alam.
Pada abad ke-14, Gunung Palasari diyakini menjadi salah satu tempat suci bagi masyarakat Sunda.